Di suatu siang, aku merasa resah
Kukumpulkan keresahan-keresahan dalam keranjang rasa
Dan pada malam hari, aku datang pada-Mu
Aku menjerit pada-Mu
Sampai aku lupa bahwa Engkau, maha mendengar
Malam semakin larut, aku duduk bersila, berbincang-bincang dengan-Mu
Aku merasa paling dekat dengan-Mu
Kuocehkan segala beban beratku, hampir semalam suntuk
Sampai aku lupa bahwa Engkau maha mengetahui
Di sisa airmataku yang hampir habis
Maluku tak habis- habis
Pada kuasa-Mu yang paling di atas paling
Kurasakan hatiku terjaga, jiwa ragaku terjaga, baru kusadari Engkau tak pernah tidur
Dipeluk-Mu, tanpa dekap tangan
Sekali lagi airmataku jatuh bercucuran
Meski aku sendiri tak paham untuk apa ini semua, tapi kurasa dalam damai semilirmu aku tentram
Bukit Nuris, Februari 2020
~ Riami ~