Tapi, di era milenial ini, naik haji sudah menjadi kebutuhan semua pihak, baik orang tua maupun muda.
Haji adalah rukun Islam yang ke lima. Siapapun wajib menunaikannya dengan syarat, mampu. Mampu bukan hanya dari segi harta semata. Karena banyak orang yang sudah banyak investasi kekayaan, tapi tidak mampu berhaji. Hatinya tidak terbuka untuk berhaji ataupun tidak sanggup secara fisik untuk berhaji lagi.
Jika masih muda, tenaga masih prima, pikiran juga  masih jernih. Dengan tenaga yang sedemikian rupa, kita akan bebas dan puas beribadah kapan saja dan di mana saja saat berhaji tanpa terkendala kesehatan.
Seperti pengalaman saya saat berumroh tahun lalu. Saya merasa amat terganggu dengan kondisi kesehatan saya yang hampir berusia 40 tahun. Kena panas terlalu lama jadi sakit kepala. Ada gangguan cuaca sedikit, sakit. Saya membayangkan bagaiman jika berhaji, sementara untuk umroh saja saya seperti ini.
Banyak yang bercita-cita ingin segera naik haji. Bahkan pemerintah menerima pendaftaran haji untuk anak sejak usia mereka 12 tahun. Tentu saja akan semakin membuka peluang bagi generasi millenial menjadi haji muda. Bersyukurlah jika sejak usia semuda mungkin, kita telah diberi petunjuk untuk berhaji. Oleh sebab itu, kita harus memikirkan persiapan apa saja yang harus kita lakukan jika ingin jadi haji muda.
Niat
Menguatkan niat setiap saat itu penting. Karena sifat manusia itu berubah-ubah suasana hatinya. Oleh sebab itu, ada baiknya untuk menguatkan niat, kita mencari informasi sebanyak-banyaknya yang berhubungan dengan haji. Kalau perlu, kita memasang pengingat berupa gambar Ka'bah yang bisa jadikan gambar latar handphone atau pun memasangnya di dinding kamar atau rumah.
Finansial
Untuk bisa berhaji kita harus tahu berapa dana yang kita butuhkan perporsi haji. Menurut Badan penyelenggara haji, dana haji reguler berkisar Rp31 juga hingga Rp38 juta perorang. Jadi, untuk mengetahui ongkos naik haji, kita harus sesuaikan dulu dengan pilihan embarkasi keberangkatan kita kelak. Biasanya pilihannya berdasarkan tempat tinggal kita sekarang.
Kebutuhan haji bukan hanya di Bipih saja, tetapi ada juga dana yang lain yang perlu kita keluarkan saat berhaji, misalnya paspor dan kesehatan. Belum lagi kita perlu untuk oleh-oleh dan syukuran saat akan berangkat haji sesuai dengan budaya setempat.
Nah, untuk kebutuhan dana ini, kita bisa mencicil dengan membuka tabungan haji Danamon Syariah.
Banyak keuntungan yang bisa kita dapat dari menabung di tabungan ini. Salah satunya, nasabah dapat menentukan sendiri berapa setoran yang diinginkan perbulan dan jangaka waktu menabung.
Sehingga, para milenial dapat menata sendiri berapa kisaran dana yang akan ditabung perbulan dengan jangka waktu tertentu.
Kelak, jika saldonya sudah mencukupi 25 juta rupiah, kita bisa menyetornya ke rekening kementerian agama agar mendapatkan porsi haji.
Oh iya, selama menabung pastikan milenial juga memperbaiki gaya hidup. Jangan terlalu banyak berbelanja atau menghabiskan untuk keperluan tersier.
Demikian pula kita perlu menjaga pola hidup sehat. Agar kelak, jika tiba waktu berangkat, kita tidak mengalami kendala kesehatan yang menghalangi kepergian ataupun ibadah kita kelak.
Ayuk menjadi haji muda. Karena haji muda itu keren dan luar biasa pengalaman hidupnya.