Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Bersama Menyikapi Inflasi di Era New Normal

9 Juli 2020   05:26 Diperbarui: 9 Juli 2020   05:21 41 1
Dampak pandemi Covid-19 seakan menggoyahkan perekonomian Indonesia karena negara mengalami pelemahan konsumsi.  Perry Warjiyo -- Gubernur Bank Indonesia mengungkapkan, pelemahan konsumsi yang kemudian berdampak pada penurunan tingkat inflasi menjadi perhatian bank sentral. Tingkat inflasi Mei 2020 tercatat sangat rendah yaitu hanya sebesar 0,07% (month to month) atau 2,19% (year on year).

Meski demikian, inflasi harga pangan ke depan tetap perlu diwaspadai akibat adanya potensi rantai pasokan global yang terganggu. Namun harga barang di dalam negeri dipastikan tetap terkendali, begitu juga pasokannya tetap terjaga. Bank sentral memperkirakan inflasi tahun ini pun masih akan berada dalam sasaran yang ditetapkan, yaitu berkisar antara 2% -- 4%.

Antara Ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai, pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan penerapan kenormalan baru (new normal) turut berdampak pada naiknya tingkat inflasi pada Juni 2020 sebesar 0,18%. Namun dampak yang diberikan tidak terlalu signifikan."Semisal inflasi pada kota-kota yang sudah melonggarkan PSBB seperti DKI Jakarta, pada Mei lalu mengalami deflasi 0,02%. Hal yang tidak lumrah di bulan puasa dan Idul Fitri. Namun di bulan Juni, DKI Jakarta mengalami inflasi 0,06%,"

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun