Awalnya kita hanya teman biasa. Yang tidak lebih dari sekedar mengobrol lalu melenggang pergi entah kemana. Semenjak kamu menghilang lama karena penyakit langka, tiba-tiba aku merasa kangen kamu. Seketika, aku sering memimpikanmu. Seketika pula kamu sering muncul sekejap dalam pantulan cerminku.