Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas

Gejala dan Penanganan Demam Berdarah pada si Kecil

21 November 2024   21:26 Diperbarui: 21 November 2024   21:34 45 0
Saat berusia di bawah satu tahun, bayi berisiko lebih tinggi untuk terkena demam berdarah (DBD), dan tingkat keparahannya dapat meningkat jika orang tua tidak memahami gejalanya dengan baik. Sebaiknya meningkatkan kewaspadaan saat memasuki musim hujan.


DBD atau dengue hemorrhagic fever ialah penyakit yang kerap timbul dalam negara-negara beriklim tropis, seperti Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang boleh tersebar kepada manusia melalui gigitan nyamuk A. aegypti. Semua orang, tak terkecuali bayi dan anak-anak, dapat terinfeksi penyakit ini.


Dalam artikel ini, kita akan mengulas tentang tanda-tanda awal, cara penanganan, dan langkah-langkah pencegahan yang bisa Anda terapkan.


- Tanda-tanda awal DR pada si kecil.


Di negara seperti Indonesia yang beriklim tropis ini. Penyebarannya sangat luas dan dapat berpengaruh pada semua usia, termasuk anak-anak kecil. Alasan mendasar terjadinya gigitan nyamuk adalah A. Aedes aegypti sering ditemui di tempat-tempat yang tergenang air.


Sebagai langkah pencegahan, kami ingin memberikan penjelasan mengenai beberapa gejala penting yang perlu Anda perhatikan sebagai langkah identifikasi awal.


1. Suhu badan naik mencapai sekitar 39 hingga 41 derajat Celsius selama periode 2 hingga 7 hari. Pastikan untuk selalu menggunakan termometer ketika mengukur suhu tubuh anak Anda, dan jangan hanya mengandalkan perkiraan dengan menyentuh tangan saja.

2. Kemungkinan anak merasa kurang nyaman karena gangguan pencernaannya. Hal ini bisa terjadi ketika anak merasakan mual dan muntah sebagai akibat dari demam berdarah yang mereka alami, yang dapat menyebabkan perasaan rewel dan nyeri pada perut.

3. Menyusukan bayi tidak diperlukan karena dia tidak merasa lapar. Anda bisa mengenali ciri ini dari perilaku anak yang enggan ketika hendak disuapi makanan.

4. Mungkin terasa sedikit lemas dan mengantuk karena energinya seolah-olah telah habis digunakan dalam usahanya melawan virus DBD.

5. Terus nangis karena merasa kesakitan atau lebih rewel daripada balita pada umumnya.

6. Kulit si kecil terlihat merah dan bermunculan ruam.

7. Hidungmu mengalirkan darah serta gusi juga ikut berdarah.

8. Dalam urine, feses, dan muntah, terdapat keberadaan darah.

9. Kerasa susah nih buat atur napas. Anda dapat mengenali tanda-tanda ini dari suara napas ketika bayi sedang tidur atau terjaga. Sukarnya bernapas bisa terdengar seperti ketika sedang mengorok.


Sembilan gejala pertama yang telah disebutkan di atas mungkin akan memberikan bantuan kepada Anda sebagai orang tua untuk menangani demam berdarah pada bayi dengan tepat. Menyediakan pertolongan pertama sebelum membawa anak ke fasilitas kesehatan sangatlah penting untuk dilakukan.

- Penanganan yang tepat.

Setelah memperhatikan gejala awal yang muncul pada anak, langkah selanjutnya adalah memberikan pertolongan pertama dengan cara yang sesuai. Mengetahui cara yang betul untuk mengendalikan sesuatu akan membantu anda untuk tetap patuh pada peraturan pada masa perlu, walaupun belum dapat pergi ke fasiliti kesihatan.

Jangan lupa juga, pengetahuan dalam hal merawat anak di rumah dengan baik dapat memberikan bantuan bagi para orang tua setelah si kecil pulang dari perawatan di rumah sakit. Tatkala menangani anak yang mengidap DBD, orang tua perlu memperhatikan beberapa hal penting dalam setiap situasi.

1. Pastikan anak diberi cairan yang cukup sesuai dengan usianya. Setelah anak mencapai usia di atas 6 bulan, mereka sudah bisa minum air.

2. Pemeliharaan yang sesuai untuk mencegah perkembangan yang buruk dari demam berdarah pada bayi adalah dengan memberikan obat penurun demam sesuai anjuran dokter. Penanganan ini sebaiknya dilakukan setelah Anda telah berdiskusi dengan dokter.

3. Pastikan anak mendapat istirahat yang cukup. Hindari melakukan kegiatan yang dapat membutuhkan banyak energi, seperti bermain terlalu banyak, sering bepergian, tidur tidak teratur, dan sejenisnya.


Pastikan bahwa orang tua selalu mempunyai termometer atau alat pengukur suhu yang tersedia untuk memantau kondisi tubuh si kecil secara terus-menerus. Mengabaikan virus demam berdarah pada bayi merupakan keputusan yang kurang bijaksana karena bisa berujung fatal apabila penanganannya tertunda.

- Cara-cara untuk mencegah demam.

Sebelum ancaman penyakit demam berdarah mengganggu kesehatan anggota keluarga, bijaklah melakukan langkah-langkah pencegahan yang komprehensif.


Sebagai langkah pencegahan, mari kita ikuti beberapa langkah penting ini:


1. Sentiasa gigih membersihkan rumah dan memerhatikan segala genangan air serta barang-barang yang bertimbun di sudut ruangan yang jarang disentuh. Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang berkembang dengan baik di kedua wilayah tersebut.

2. Agar bayi terlindungi dari gigitan nyamuk, sebaiknya pasang kelambu saat si kecil tidur agar terhindar dari gangguan serangga.

3. Memasang kawat kasa di seluruh ventilasi rumah bertujuan untuk menghalau nyamuk agar tidak dapat memasuki ruangan.

4. Aplikasi gel atau minyak anti nyamuk yang dirancang khusus untuk anak Anda agar kulit si kecil tetap aman dan terlindungi. Gunakan kesempatan ini saat si Kecil sudah mulai santai untuk tidur.

5. Pastikan bayi yang berusia di atas 5 bulan mendapat asupan makanan bergizi yang sesuai dengan kebutuhan nutrisinya, terutama jika mereka belum dapat mengonsumsi makanan padat.


Pengetahuan yang terbatas orang tua tentang cara penanganan yang tepat dapat menimbulkan risiko serius, bahkan berujung pada kecelakaan fatal. Penting untuk mengenali berbagai gejala awal demam berdarah pada anak guna mencegah kondisinya memburuk secara perlahan.Saat berusia di bawah satu tahun, bayi berisiko lebih tinggi untuk terkena demam berdarah (DBD), dan tingkat keparahannya dapat meningkat jika orang tua tidak memahami gejalanya dengan baik. Sebaiknya meningkatkan kewaspadaan saat memasuki musim hujan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun