Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Abu-abu Valentine

15 Februari 2015   02:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:10 87 1

Kontroversi perayaan Hari Kasih Sayang (Valentine Day) yang jatuh setiap tanggal 14 Februari selalu bermunculan. Sebagian masyarakat menolak perayaan ini dengan alasan bukan budaya Bangsa Indonesia. Ada juga yang menolak dengan alasan keyakinan. Ada juga kelompok yang menyatakan bahwa sah sah saja jika dirayakan. Padahal sebenarnya perayaan ini hanya dilakukan oleh orang per orang atau kelompok-kelompok tertentu yang kebanyakan adalah anak-anak muda. Jadi bukan perayaan resmi apalagi dikaitkan dengan agama tertentu. Dalam keyakinan Kristen pun tidak ada anjuran atau perintah untuk merayakan hari kasih sayang ini. Kalau penolakan untuk merayakan hari kasih sayang ini didasarkan bahwa tidak sesuai dengan keyakinan, tentu saja ini adalah hal yang benar. Tetapi kalau penolakan ini dengan alasan bahwa pada perayaan valentine day banyak remaja melakukan seks bebas, narkoba, minuman keras dan hal-hal negatif lainnya, maka alasan ini tidak selalu tepat. Bagi remaja yang memang berniat untuk melakukan hal-hal tersebut di atas tidak harus menunggu valentine day kan? Jadi sebenarnya perilaku untuk berbuat baik atau buruk kembali kepada individu remaja itu sendiri, dimana peran orang tua, guru dan pemuka agama ikut menentukan. Analoginya, tingginya angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas khususnya roda dua, tidak kemudian kita meminta pemerintah melarang penjualan motor atau menyuruh pabriknya tutup. Tentunya pengendara itu yang harus dibenahi, apakah cukup umur, mempunyai SIM, motornya layak jalan dan hal lainnya yang sering menyebabkan terjadinya kecelakaan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun