Pengantar bagi pembaca.
Tulisan ini saya tulis untuk saya kirim kepada sebuah koran di Padang. Tujuan saya adalah untuk memberi edukasi akan besarnya bahaya yang dihadapi oleh orang-orang menanamkan uangnya di sebuah perusahaan yang menawarkan saham sebelum perusahaan itu menawarkan saham perdana kepada publik di pasar modal atau yang dikenal istilah IPO (initial public offering). Anda semua bisa lihat bahwa di dalam artikel ini saya tidak sama sekali menyebut nama VGMC, kecuali ECMC yang sudah wafat, agar bisa menjadi pelajaran yang lebih luas karena banyak sekali di luar sana yang menunggu giliran mengisap uang dari masyarakat awam. Alasan saya yang lain, dan saya kira alasan itu cukup kuat dan bukti-buktinya ada di tangan saya, dan akan saya publikasikan pada saatnya, adalah karena koran tersebut terafiliasi atau setidaknya memiliki orang-orang kunci yang terafiliasi pada VGMC. Alasan teknis penulisan dan kekinian berita mungkin saja menjadi alasan bagi mereka. Namun, seandainya tulisan di bawah ini tidak pantas terbitpun, saya tetap menyayangkan media membiarkan kebodohan bertebaran dan pembodohan berlarut-larut--sebuah ironi bagi media yang seharusnya menjadi penjaga moral.
Beberapa bagian dari tulisan ini mungkin telah termuat di dalam tulisan saya sebelumnya di akun kompasiana ini juga. Jadi, anda yang telah pernah membacanya bisa meloncati sebagian dari isi tulisan ini. Selain itu, tulisan ini telah berusia lebih daripada sebulan, sehingga banyak hal yang terjadi belakangan tidak termuat di dalamnya. Mari kita sama-sama belajar.
_____________________
Saat ini di Indonesia ada beberapa perusahaan asing (atau demikian setidaknya menurut pengakuan mereka) yang sedang menawarkan investasi dalam bentuk emas (atau lebih tepatnya sertifikat emas). Satu di antara mereka telah mengalami masalah sehingga para investornya mengalami kesulitan untuk mengembalikan uang mereka. Berita tentang hal ini, di antara beberapa yang lain, ada di http://investasi.kontan.co.id/news/direktur-pulang-investor-ecmc-gamang. ECMC atau East Cape Mining Corporation hanyalah satu contoh. Ada perusahaan lain yang sangat mirip dengannya yang akan mengalami masalah yang sama di masa depan, kalau tidak ingin mengatakan dalam waktu dekat. Namun, penawaran kepemilikan emas, atau sertifikat emas, ataupun saham—dengan berbagai istilah—bukan satu-satunya barang yang ditawarkan. Kepemilikan dalam saham industri pertanian, teknologi tinggi, dan lain-lain juga tengah terjadi di seluruh dunia untuk investasi yang memberikan return tinggi—dikenal dengan HYIP atau high yield investment program—sepertiyang ditawarkan oleh kedua perusahaan ini.