Yogyakarta - Berdasarkan Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) oleh Kemenkes, prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di tahun 2022. Namun, angka tersebut belum memenuhi standar prevalensi dari WHO yakni kurang dari 20%. Sementara itu, meskipun angka stunting di Kota Yogyakarta tahun 2022 telah mencapai angka 13,8 %, tetapi Kota Yogyakarta menjadi salah satu daerah dengan cakupan keluarga risiko stunting tertinggi dengan angka 33 persen. Berdasarkan permasalahan tersebut, Tim KKN-PPM UGM Kluster Medika, Rezky Ilham, turut aktif berpartisipasi dalam pencegahan stunting dengan mengadakan program "Lahap Makan, Balita Kuat, Sehat, dan Bergizi".Â
KEMBALI KE ARTIKEL