Malam itu untuk pertama kali nya kami saling bertatapan setelah sekian lama. Jantungku berdetak dengan cepat, cukup cepat hinggan membuatku dapat mendengarnya bergaung di telingaku seraya mengolok-ngolok di tengah keadaan ini. Mataku terasa panas, aku tak tahu berapa lama lagi aku dapat menahan air yang yang berdiam di sudut ruang mataku ini. Walaupun dengan susah payah, akhirnya aku berhasil meyakinkan diri, lalu matakupun mulai bermain kesana-kemari seraya mengamati dirinya dengan seksama dan tak ada perubahan yang kutemukan.
KEMBALI KE ARTIKEL