Eits, tunggu dulu. Baru-baru tim peneliti dari National Intitute of Health (NIH) telah menemukan bukti bahwa bakteri yang secara normal hidup di atas permukaan kulit ternyata dapat melindungi tubuh dari infeksi. Sebagai organ terbesar dari tubuh, kulit adalah bagian utama yang berinteraksi dengan linkungan luar sehingga kontak dengan bakteripun besar. Interaksi antara kulit dan bakteri besifat komensalisme atau hidup bersama-sama tapi tidak saling merugikan.
Para peneliti mengkolonikan mencit bebas bakteri (mencit yang dibiakkan secara steril dari bakteri pada usus dan kulitnya) dengan kulit manusia yang sudah berinteraksi dengan Streptococcus epidermidis. Mereka menganggap bahwa interaksi koloni mencit dengan bakteri baik tersebut dapat menstimulasi sel kekebalan pada kulit mencit untuk memproduksi sel alpha yang berperan untuk melawan bakteri berbahaya. Hasil penelitian menunjukkan koloni mencit dengan bakteri memiliki sistem kebebalan terhadap parasit dibanding koloni mencit tanpa bakteri.
Dalam penelitian lain, tim peneliti mengamati apakah keberadaan komensal (interaksi kulit dengan bakteri) dalam usus mencit berperan dalam sistem kekebalan pada kulit. Pengamatan menunjukkan penambahan atau seleksi bakteri baik pada usus tidak berpengaruh pada respon kekebalan pada kulit. Penemuan mengindikasikan microbiota pada jaringan yang berbeda, seperti kulit,usus, dan paru-paru memiliki peran yang unik pada setiap tempat dan dapat menjaga kesehatan jaringan-jaringan tersebut.
Untuk anda yang super steril sepertinya harus mengubah persepsi, karena pada dasarnya bakteri pada kulit  secara alami berperan sebagai perisai dari bakteri-bakteri jahat. Tapi tetap waspada, tetap harus jaga kebersihan supaya dapat terlindung dari parasit, jamur, dan virus.
