Perantara antara produsen dan konsumen adalah pemasaran. Tjiptono (2015) dalam (Rasyid, Nasrullah, & Sumarni), mengatakan bahwa pemasaran adalah sebuah proses yang melibatkan konsepsi, promosi, distribusi, dan pertukaran komoditas dalam rangka mengantisipasi, memperluas, dan memuaskan struktur permintaan barang dan jasa.
Promosi barang atau jasa secara online dikenal dengan istilah pemasaran internet, yang sering dikenal dengan pemasaran online atau e-commerce.  Aspek kreatif dan teknologi dari internet, seperti desain, pembuatan iklan, dan penjualan, harus dikuasai agar pemasaran online berhasil. Menurut Hermawan (2012)  dalam (Hidayah, 2018), ini adalah suatu istilah yang lebih umum daripada e-commerce,  tidak  hanya  mencakup pada  pembelian  dan  penjualan,  tetapi  juga pada layanan pelanggan.
Pemasaran digital menurut  (Mulyantomo, Sulistyawati, & Triyani, 2021) adalah suatu kegiatan pemasaran atau mempromosikkan sebuah brand atau  produk  secara online atau melalui media digital.  Pemasaran digital bertujuan untuk menarik pelanggan dan calon pelanggan dengan cepat. Mengingat betapa luasnya penerimaan teknologi dan internet di masyarakat, tidak mengherankan jika bisnis memprioritaskan inisiatif pemasaran digital. Akibatnya, bisnis bersaing satu sama lain untuk menyediakan konten yang menarik untuk pemasaran online.
Pemasaran online memungkinkan suatu usaha untuk menerapkan  praktik self service. Artinya usaha yang dijalankan dapat memberikan
pelayanan kepada konsumen melalui ponsel dengan tanpa membutuhkan banyak pegawai, mengurangi fasilitas dan layanan (Linawatia, Ary , & Sofiati, 2022)
Search engine optimization (SEO), iklan online (seperti Facebook dan Google Ads), kampanye media cetak, iklan radio dan televisi, papan iklan elektronik, pemasaran email, pemasaran seluler, dan metode lainnya adalah beberapa contoh strategi pemasaran digital.
Dengan mempertimbangkan pendapat-pendapat tersebut, adalah pendekatan pemasaran yang menggunakan internet untuk menjangkau pelanggan dan mempromosikan barang atau jasa, berdasarkan pendapat mereka.
Manfaat Pemasaran Online
(Fausiah dkk, 2022), menyatakan bahwa yang terbiasa dengan pemasaran melalui internet, yang juga dikenal sebagai pemasaran digital, akan mendapatkan keuntungan sebagai berikut:
Margin keuntungan yang tinggi, yang berarti persaingan bisnis internet lebih ketat daripada bisnis tradisional. Â Harga, kualitas barang, dan kualitas layanan semuanya harus kompetitif.
Produk  baik  hasil  produksi  sendiri  ataupun  hasil produksi  pihak  lain  tapi  kita  yang  menguasai produk sehingga memperluas  pasar.
Apabila  tidak  memiliki  produk  maka  dapat membuka pasar melalui pencarian produk.
Dari  manapun  memulai  bergerak  intinya  adalah harus  melakukan  salah  satu  atau  keduanya  yaitu membuka pasar dan/atau mencari produk.
Komponen dalam Pemasaran Online
Terdapat beberapa komponen dalam pemasaran online yaitu sebagai berikut (Nirmala, 2014):
Content marketing. Alat untuk menarik pengunjung ke situs web, situs e-commerce, dan blog adalah konten. Konten yang berkualitas tinggi yang dibutuhkan pelanggan atau bermanfaat bagi konsumen untuk meningkatkan kepercayaan, mempererat hubungan antara pemilik konten dengan pembacanya serta meningkatkan rating pengunjung.
Search engine marketing. Sebelum melakukan pembelian, konsumen beralih ke mesin pencari sebagai sumber informasi utama mereka tentang bisnis, barang, dan jasa.
Email marketing. Pemasaran melalui email membantu menjaga hubungan baik dengan pelanggan atau prospek bisnis, sehingga tetap mereka mengingatnya saat dibutuhkan.
Online public relation. Istilah E-PR (Electronic Public Relations), Cyber PR, Online PR, atau PR on the net adalah kegiatan PR yang menggunakan internet sebagai sarana komunikasi untuk membangun merek (brand) dan mempertahankan kepercayaan publik terhadap bisnis.
Social media marketing. Media sosial merupakan komponen penting dalam pemasaran bagi banyak bisnis dan sarana untuk terhubung dengan konsumen dan klien. Ini adalah alat promosi yang sukses karena dapat diakses oleh siapa saja, memperluas jaringan promosi.
Online advertising. Periklanan online adalah teknik untuk mempromosikan produk atau layanan yang memanfaatkan World Wide Web dan internet dalam upaya menarik pelanggan dengan mendistribusikan pesan promosi. Contoh media sosial termasuk blog, Facebook, iklan bayar per klik Google AdWorld, dan iklan spanduk.
Website. Website adalah bentuk periklanan yang paling sering digunakan dan hanya merupakan kumpulan halaman yang terhubung yang dihubungkan oleh hyperlink. Menarik sebanyak mungkin pengunjung adalah tujuannya.
Conversion. Konversi yaitu teknik dalam memetakan kunjungan sebuah website atau toko online. Di sini, penjual memeriksa komposisi kunjungan, jumlah kunjungan yang menghasilkan pembelian, dan berapa persen orang yang benar membeli.
Indikator Pemasaran Online
Menurut Geraldine (2013) dalam (Nainggolan, 2020) terdapat beberapa indikator pemasaran online, antara lain:
- Coordination merupakan koordinasi informasi dari keunggulan produk.
- Commerce merupakan penjualan produk dengan biaya yang efisien dan efektif.
- Community  merupakan  sekelompok pengguna  yang tertarik  dengan  produk yang ditampilkan.
- Content merupakan muatan informasi yang ditampilkan di internet.
- Communication  merupakan  komunikasi  yang  dilakukan antar  penjual  dan  pembeli melalui internet.
Keputusan Pembelian
Pengertian Keputusan Pembelian
Setiap produsen harus menggunakan strategi yang berbeda-beda untuk membuat pelanggan memilih untuk membeli barang mereka. Kotler (2002) dalam (Jamarnis & Susanti, 2019), mendefinisikan keputusan pembelian merupakan Sikap konsumen terhadap produk yang menentukan untuk membeli atau tidak membeli suatu produk. Dalam menentukan pembelian produk atau jasa, konsumen umumnya mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas, harga, dan tingkat pengenalan produk di masyarakat.
(Marpaung, Arnold, Asyifa, & Silvia, 2021), mendefinisikan "keputusan pembelian merupakan sebuah hasil pemikiran dari konsumen untuk membeli suatu produk yang sesuai dengan keinginan". Keputusan pembelian yang dibuat oleh konsumen yang berdasarkan pada motif rasional, motif emosional ataupun keduanya (Ebert & Griffin, 2014).
Menurut Kotler & Armstrong (2016:177) dalam (Adabi, 2020), keputusan pembelian adalah "consumer  behavior  is  the  study  of  how  individual,  groups,  and  organizations  select,  buy,  use,  and dispose of goods, services, ideas, or experiences to satisfy their needs and wants", artinya "keputusan pembelian  merupakan  bagian  dari  perilaku  konsumen  perilaku  konsumen  yaitu  studi  tentang bagaimana individu,  kelompok,  dan  organisasi  memilih,  membeli,  menggunakan,  dan  bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka".
Dari uraian pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian merupakan proses yang dilalui konsumen sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli suatu produk atau jasa.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen
Menurut James F. Engel-Roger D. Blackwell-Paul W. Miniard (2011) dalam (Adabi, 2020), perilaku konsumen dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu:
Hubungan lingkungan