"Mulai pertengahan Oktober nanti, ASU tidak bisa diharamkan oleh siapa pun untuk memimpin DKI Jakarta. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun tidak bisa. Apalagi hanya para tukang demo. Mengingat, ASU yang berhuruf kapital telah dikenal sebagai akronim dari Gubernur Terpilih DKI Jakarta, Anies -- Sandiaga Uno (ASU). Entah benar atau tidak, diakui atau tidak, keberhasilan ASU memenangkan pilkada DKI rupa-rupanya berkat politisasi ayat dan mayat yang akan terus menjadi hikayat kelas berat. Belum lagi kalau dikaitkan secara terstruktur jasa Saracen si pencari nafkah tak halal karena jualan isu SARA. Yah, asudahlah pokoknya." Begitulah kutipan Setiyadi RXZ yang belakangan diketahui sebagai Pendeta Setiyadi GKJ Cipta Wening di Sukoharjo.
KEMBALI KE ARTIKEL