Kegiatan ini melibatkan puluhan WBP dari lapas minimum di Nusakambangan. Mereka mendapatkan pelatihan langsung dari tim PLN Indonesia Power mengenai proses produksi, mulai dari pengolahan FABA hingga mencetak batako yang siap digunakan.
Kalapas Besi , Teguh Suroso menjadi perwakilan Lapas Nusakambangan sambang langsung ke PLN indonesia Power "Kegiatan ini tidak hanya mendukung pelestarian lingkungan, tetapi juga memberikan keterampilan baru bagi WBP. Diharapkan, setelah mereka menyelesaikan masa hukuman, keterampilan ini dapat menjadi bekal untuk kehidupan mandiri di masyarakat," ujar Teguh.
PLN Indonesia Power juga menyampaikan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui inovasi lingkungan. "Kami melihat potensi besar dari FABA sebagai material konstruksi ramah lingkungan, dan program ini membuktikan bagaimana inovasi dapat bermanfaat secara sosial," ujar Alin.
Produksi batako dari FABA ini diharapkan dapat terus berlanjut hingga menjadi program unggulan di Nusakambangan, sekaligus menjadi contoh penerapan ekonomi sirkular yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk WBP yang sedang menjalani pembinaan di Nusakambangan.Kegiatan ini mendapat apresiasi luas dari berbagai pihak karena tidak hanya mendukung agenda pelestarian lingkungan tetapi juga memberikan dampak sosial yang nyata bagi warga binaan pemasyarakatan.