Mengapa Ahok tidak mempertimbangkan dampak dari pernyataannya itu? Apakah dia telah bertindak teledor sehingga berbuat konyol tanpa memperhitungkan akibat sangat merugikan terhadap posisi jabatannya dan tingkat elektabilitas dirinya sebagai petahana dalam Pilkada 2017 nanti? Saya kira tidak demikian, karena ketika itu Ahok (menurut penilaian saya) sepenuhnya menggunakan kerangka berpikir sebagai seorang warga-negara yang memandang Indonesia atau ke-Indonesia-an sebagai supra-struktur yang mengatasi sekat-sekat suku, agama, ras dan golongan sosial-politik (SARA).
KEMBALI KE ARTIKEL