Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Titus Bonai Mengikuti Rafinha (Bermain untuk Turnamen Non-FIFA) dan Jens Lehmann (Status Tanpa Klub)

10 Mei 2012   05:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:29 1361 2
Keberadaan Titus Bonai untuk mengikuti seleksi tim nasional Indonesia di Yogyakarta memicu perdebatan tak hanya di media cetak dan oline, bahkan social blog seperti Kompasiana juga ikut memperkarakan, ada yang mendukung dan ada pula yang mempertanyakan status Titus Bonai tanpa klub  (Eks-Persipura per 1 April 2012). Sebagaimana diberitakan oleh banyak media cetak dan online, Titus Bonai hadir pada tanggal 8 Mei 2011 telah menimbulkan rasa optimis asisten pelatih Fabio Oliveira karena kehadiran Tibo (panggilan akrab Titus) menambah variasi strategi menyerang Tim Garuda (julukan Tim Nasional Indonesia), namun Fabio memberi catatan apabila kondisi fisik Tibo memenuhi syarat maka dia lulus seleksi untuk mengikuti turnamen Al-Nakbah di Palestina. Sebaliknya, Tibo sendiri diberitakan telah mengajukan diri untuk mundur dari Persipura karena alasan keluarga, pihak Persipura diberitakan sejumlah media menerima keputusan Tibo tersebut.

Dari Tanah Papua, keputusan Tibo memperkuat timnas bukannya malah didukung oleh mantan klubnya sebagai bagian dari rekonsiliasi pemain ISL (Indonesia Super League) kembali ke federasi induk, hal ini diperkuat oleh pernyataan Sekretaris Umum Persipura, Thamrin Sagala, yang menyatakan bahwa Tibo telah berbohong ke manajemen dan mengingatkan dirinya masih terikat kontrak dengan Persipura. Sebaliknya, Manajer timnas, Ramadhan Pohan, tidak mengaku pusing dengan status Tibo tersebut, dimatanya Tibo sudah berstatus tanpa klub dan boleh bergabung untuk tim nasional.

Kasus perebutan pemain antara klub dengan tim nasional, sudah merupakan hal yang jamak terjadi di dunia sepakbola saat ini. Jangan terkejut ketika Barcelona keberatan dengan keputusan AFA membawa Lionel Messi ke Olimpiade 2008 di Beijing, bahkan Schalke 04 dari Jerman melarang keras Rafinha untuk turun membela Brazil di ajang yang sama. FIFA akhirnya turun tangan, Presiden Sepp Blatter dengan tegas menjelaskan adalah hak federasi untuk tetap memanggil pemain dari klubnya, namun federasi juga harus menjaga kebugaran dan membayar perawatan apabila timbul cedera saat pemain membela tim nasionalnya. Mengapa saya memberikan contoh Olimpiade 2008 yang diikuti oleh tim U-23+3 pemain senior? Karena Olimpiade bukan kalender resmi FIFA dan FIFA memiliki turnamen junior yang terpisah dari Olimpiade yaitu Piala Dunia U-20 yang diselenggarakan 2 tahun sekali. Situasi yang sama juga dialami oleh Titus Bonai, yang punya niat baik untuk bergabung dalam TC Timnas mengikuti turnamen yang tidak masuk dalam kalendar resmi FIFA dan AFC.

Lalu bagaimana status Tibo yang dimata Ramadhan Pohan berstatus tanpa klub? Saya sejenak membawa pembaca untuk flash back ke Euro 2008 yang diselenggarakan di Swiss dan Austria. Untuk kedua kalinya UEFA menyelenggarakan European Nations Cup (EURO) dibawah LOC dua negara. Di turnamen tersebut juga hadir Jerman, sebagai kekuatan tradisional sepakbola, Jerman tetap diunggulkan oleh banyak pengamat untuk jadi juara atau paling tidak semifinal. Namun sebelum dimulai Euro, Joachim Loew dipusingkan satu hal yaitu siapa yang menjadi kiper utama. Loew memang punya kiper seperti Almarhum Robert Enke, Manuel Nuer, Tim Wiese dan Hans Jorg Butt, namun kemampuan dan mentalitas mereka bermain di turnamen besar seperti EURO dianggap masih kalah kelas dibawah Oliver Kahn dan Jens Lehmann. Kahn sudah pensiun, sedangkan Lehmann sepanjang musim kompetisi 2007/2008 dibangkucadangkan oleh Arsene Wenger di Arsenal yang lebih memilih Manuel Almunia, bertambah lagi derita Lehmann bahwa Direksi Arsenal memilih tidak memperpanjang kontraknya, hal ini berarti tepat di akhir musim 2007/2008 Lehman berstatus free transfer, tanpa klub dan terancam pensiun dari Sepakbola. Pelatih  mana pun akan ragu memakai jasanya dengan pertimbangan usia yang sudah tua, berstatus cadangan dan tidak bermain reguler di pertandingan-pertandingan penting seperti Liga Inggris dan Liga Champion. Namun menjelang Euro 2008 (saat Lehmann sudah berstatus tanpa klub), Loew membuat gebrakan, dia tetap memanggil Lehmann dan mendaftarkannya sebagai kiper bernomor punggung 1 di Tim Nasional. Lehmann pun turun di semua partai Jerman termasuk final melawan Spanyol di Vienna. Meskipun kalah dan gawangnya dibobol oleh Fernando Torres, VFB Stuttgart kemudian tak ragu untuk mengontraknya dan menjadikan Lehmann sebagai kiper utama di klub Bundesliga tersebut.

Jadi status Tibo sebagai pemain tanpa klub tidak menghalanginya untuk membela tim nasional, apabila dikaitkan kasusnya seperti Jens Lehmann. Lalu bagaimana dengan bermain di turnamen non-resmi FIFA? Hal ini juga tidak jadi masalah, Rafinha saja berani menentang Schalke 04 untuk membela Seleccao (Brazil) di Olimpiade 2008, Jadi untuk Titus Bonai, Anda tidak perlu khawatir dengan gertakan Persipura, syukur-syukur setelah Turnamen Al-Nabakh ada pemandu klub dari Qatar, Arab Saudi atau bahkan Jepang mengajak Anda bergabung. Lebih baik kan?

Sumber:

1. Sumber untuk keraguan publik Jerman atas dipanggilnya Jens Lehmann untuk Euro 2008: http://euro2008.worldcupblog.org/player-profiles/euro-2008-player-profile-jens-lehmann.html

2. Sumber untuk kepastian berakhirnya kontrak Lehmann dan status tanpa klub: http://www.telegraph.co.uk/sport/football/2288614/Jens-Lehmann-to-remain-at-Arsenal.html

3. Sumber untuk pembangkangan Rafinha atas putusannya mengikuti Olimpiade: http://properti.kompas.com/read/2008/07/23/03013499/Schalke.akan.Perkarakan.Rafinha

4. Sumber untuk Tibo yang bergabung dalam TC Timnas: http://www.jpnn.com/read/2012/05/10/126923/Tibo-Akhirnya-Perkuat-Timnas-

5. Sumber untuk Tibo berstatus tanpa klub: http://bola.kompas.com/read/2012/04/09/11211523/Titus.Bonai.Resmi.Tinggalkan.Persipura

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun