air mata bermuara menjadi mata air
derai asa mulai enggan berpadu
nyaring melengking lalu merintih
mata mengimplementasikan apapun
menolak hadirnya lalu enggan menghitung
sudah sejauh mana kita mengukur
tingkah demi langkah yang merindu
buang bunga tidurmu itu
bercumbu dengan waktu
terekam jelas dalam lamunan
terkoyak habis tanpa tujuan