Sedih dan prihatin. Dua kata itu saya rasakan saat membaca tulisan-tulisan di dunia maya yang berseliweran seputar percaturan  politik di tanah air. Bahkan bursa ramalan dan analisis  berbau suksesi kepemimpinan mengemuka.  Lebih dari itu,   nama calon presiden  dikupas. Bicara yang berbau suksesi kepemimpinan yang belum saatnya buat saya  entah kenapa   bikin  "deg-degan" yang kuat,   kekhawatiran dan trauma akan  kejadian kerusuhan mei tahun 1998 khususnya di jakarta membuat miris.
KEMBALI KE ARTIKEL