Di tepinya yang berumput bulu mata kuhampar rindu pada alis yang memagari malam
Sebutir batu mencecah permukaan
Riak-riak kecil serupa pelupuk mata berkedip galau
Adalah puisi dirimu yang menyurut didekap hati kemarau
Gadis ayu, seiring tertatihnya waktu
Kulupakan telaga itu