Gambaran kadar glukosa darah penderita diabetes mellitus tipe II sebelum diberikan terapi air rebusan daun jambu biji pada kelompok intervensi dan kontrol di Desa Leyangan Kec. Ungaran Timur Kab. Semarang. Hasil penelitian terhadap penderita diabetes mellitus sebelum diberikan terapi air rebusan daun jambu biji (Psidium guajava) di Desa Leyangan Kec. Ungaran Timur Kab. Semarang, mean kadar glukosa darah puasa kelompok intervensi adalah sebesar 232,07 mg/dl sedangkan mean kadar glukosa darah puasa kelompok kontrol sebesar 232,79 mg/dl. Hasil penelitian tersebut menunjukkan kelompok intervensi dan kontrol mengalami hiperglikemia. Hiperglikemia merupakan kondisi kadar glukosa dalam darah diatas normal, yaitu untukglukosa plasma sewaktu > 200 mg/dl, glukosa plasma puasa > 140mg/dl, dan glukosa plasma PP > 200mg/dl. Sesuai dengan teori menurut Nurrahmani(2012) dan Wijoyo (2010) mengatakan ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kadar glukosa darah diantaranya kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap insulin karena jumlah atau aktivitas reseptor insulin berkurang pada sel, pola makan yang berlebihan menyebabkan kadar glukosa dalam darah meningkat karena keterbatasan sel β pancreas untuk mensekresi insulin, obesitas mengakibatkan lemak yang berlebihan hal ini akan menyebabkan resistensi terhadap insulin, faktor genetik dapat menyebabakan diabetes mellitus karena diwarisinya gen penyebab diabetes mellitus, bahan-bahan kimia dan obat-obatan tertentu dapat menyebabkan radang pankreas sehingga pankreas tidak berfungsi secara optimal. Faktor selanjutnya yang mempengaruhi kadar glukosa darah adalah stress. Stres menyebabkan tubuh menghasilkan hormon- hormon racun, kondisi stress yang terus- menerus akan menyebabkan terjadi kandungan racun yang melimpah di dalam tubuh. Inilah yang kemudian mengacaukan seluruh metabolisme tubuh. Sensitivitasinsulin pun terganggu dan menyebabkan terjadinya diabetes mellitus (Susilo, 2011).