Bukan hal mudah juga tentunya meyakinkan sejumlah pemikiran masyarakat yang cenderung mengarah kepada paham pesimisme. Himpitan masalah ekonomi menjadi "X" faktor terbesar dalam perihal mengenyam pendidikan hingga jenjang yang lebih tinggi. Lebih parahnya lagi kaum-kaum elit, dengan kemampuan menengah keatas justru terkadang menganggap remeh hal ini. Saya teringat dengan salah satu perkataan tokoh kartun Mr. Eugene Crab di kartun Spongebob Squarepants mengenai uang, "The money is always right" yang artinya "Uang itu selalu benar". Loh kok bisa? Yuk, kita cek! Jaman sekarang apa sih yang nggak dilakukan hanya demi uang? Anak-anak muda sekarang sudah tidak memiliki rasa malu lagi untuk melakukan tindakan yang melanggar norma, asusila bahkan agama. Semua cara dihalalkan hanya demi selembar nominal yang selalu dan selalu saja "memperbudak" nafsu kita.
So, pendidikan dan harta itu emang nilai yang hampir tidak pernah sebanding. Pastinya tahu 'kan kisah nabi Sulaiman yang pernah ditawari 3 perkara itu? Pilih harta, tahta atau ilmu? Nah, beliau justru memilih ilmu karena dengan ilmu ia bisa mendapatkan harta dan tahta yang diinginkan.
Eeeiittss, jangan dulu gelap mata ya! Pendidikan itu ibarat penerang dari sebuah kehidupan, tanpanya kita tidak akan mungkin mengenal huruf, angka, menulis, membaca, berhitung, berbicara dan sebagainya. Judul di atas memuat kata "Everywhere and everytime" , nah ini jelas berkaitan. Karena pendidikan itu sesungguhnya sudah kita kenal semenjak masih kecil. Tahu siapa pendidik pertama kita? Ya, dialah ibu. Yang mengajarkan kita banyak hal di manapun dan kapanpun, bahkan hingga kita sudah dewasa sekalipun. Jasa paling hebat sepanjang masa, yakni ibu. Dia yang berjuang untuk kita tetap bisa bertahan hidup, untuk bisa menjadi sukses meski tidak memiliki banyak uang.
Pendidikan dan sukses memang tidak memiliki jarak yang cukup jauh, tapi kembali kepada diri kita sendiri bagaimana meraih kesuksesan tersebut. Akhirul kalam, saya ucapkan terima kasih telah membaca post pertama saya.
Wassalam.