Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Metamorfosa Cahaya

29 Oktober 2024   20:33 Diperbarui: 29 Oktober 2024   20:42 36 3
Tentang mentari yang turun ke bumi
Menyinari seluruh telungkup pengisinya
Membumi tanpa memikirkan apa, siapa, mengapa, dimana, dan bagaimana
Menjelma menjadi dewa yang seakan bisa mengobati segalanya

Tentang senja yang membenamkan keindahan sang pencipta
Menghadirkan gelap untuk segala yang kau derita
Menjadikan kelam yang tak bisa dilihat oleh mata
Kau mau berjanji untuk pergi sebentar saja?

Baiklah aku terima.

Setiap langit memudarkan sinarnya
Aku selalu tidak sabar untuk segera memejamkan mataku
Membiarkan tubuhku larut dalam lautan mimpi yang sering Sekali membuatku rindu akan dirimu

Tapi fana,

Janji pergi sebentarmu rupanya palsu
Kau takkan pernah punya waktuku
Dan saat itu juga aku tau
Hatimu sudah terisi oleh sosok baru

Aku muak.

Melepas kepergianmu menjadi sarapanku setiap pagi
Layaknya menyantap roti dan kopi nafsuku tak terisi
Menyisakan sayatan yang tak lekas pulih
Sudah ku ikrarkan sejak ini aku benci bermimpi

Namun tetiba rembulan datang menemani disaat sepi
Menggantikan terik yang sudah selesai dengan tugasnya
Yang selalu diharapkan berkekuatan sama
Namun akhirnya hanya berujung nelangsa

Namun ingat,

Setelah hujan pasti ada pelangi
Setelah luka pasti ada obat penahan nyeri
Setelah senja juga ada gelap menggerayangi

Entah datang darimana?
Entah datang untuk siapa?
Ya, tidak semua indah setelah luka bisa membuatmu kembali seperti sedia kala.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun