Sayup-sayup Terdengar lantunan adzan Memasuki celah jendelaku :~:--------------------------------:~:
Ku terbangun Sang waktu berdering kencang Di dekat daun telinga :~:--------------------------------:~:
Ku panjatkan do'a Kepada Tuhan yang Maha Esa :~:--------------------------------:~:
Ingatan tentang dia datang kembali Di pagi hari :~:--------------------------------:~:
Dia membuat bayang-bayang Dalam angan :~:--------------------------------:~:
Seketika keringat bercucuran Rasa takut akan kehilangan :~:--------------------------------:~:
"Dia sekarat... Dia sekarat..." :~:--------------------------------:~:
Mata hati selalu menerawang Akan kematian yang menakutkan :~:--------------------------------:~:
"Sakit... Sakit...Sakit... Masih sakit abang..." :~:--------------------------------:~:
Rintihan halusnya Menelusuk gendang telinga :~:--------------------------------:~:
Seperti menelan Isi duri-duri Luka :~:--------------------------------:~:
Kerongkongan tercekik Mulut terbungkam Mata bernanar :~:--------------------------------:~:
"Ya Tuhan..." :~:--------------------------------:~:
Hati lelah tak berkira Jiwa seperti pepesan kosong Raga lunglai lemah Terhimpit ratusan ton bebatuan :~:--------------------------------:~:
Di penghujung fajar Akupun berdo'a Kepada DIA, Maha Kuasa
KEMBALI KE ARTIKEL