Tapi dilain kesempatan anda juga mungkin pernah mendengar sebuah keluhan, "Sumpah, gue udah gak 'respect' lagi sama dia, semenjak dia diem-diem nikung gue dari belakang!".
Nah, pasti sekali dua kali anda pernah mendengar istilah gaul yang diserap dari kata bahasa Inggris tersebut. Sehingga secara otomatis sudah menjadi istilah sehari-sehari dalam pergaulan sosial kita.
Lalu apa sih sebenarnya respect itu ? Apa makna yang sebenarnya dari istilah respect ini? Bagaimana agar kita bisa mendapat respect dan tidak kehilangan respect dari orang lain?
Istilah respect ini mulanya muncul dan diserap dari kata bahasa Inggris yang berarti "menghormati". Kata itu seringkali digunakan sebagai bentuk ekspresi kekaguman kepada seseorang atau pun sesuatu.
Dikutip dari situs Oxford Learner's Dictionaries, kata respect juga menunjukan perilaku sopan atau kepedulian terhadap seseorang atau sesuatu yang dianggap penting untuk dihormati.
Jadi tatkala kita menaruh respect pada seseorang, artinya secara tidak langsung kita menyetujui dan meyakini bahwa orang tersebut pantas dan layak untuk dihormati dan dihargai.
Sebaliknya apabila kita merasa tidak peduli, masa bodoh, dan merasa tidak perlu untuk menghormati dan menghargai seseorang, artinya kita sudah hilang 'respect' dan sudah tidak ingin lagi menghormati orang tersebut.
Dalam beberapa moment misalnya, saya awalnya begitu respect dan kagum pada seseorang yang saya kenal dan saya temui karena kebaikan dan jasa-jasanya.
Ia terlihat begitu baik, peduli dan pengertian pada saya. Bahkan ia tidak sungkan-sungkan menawarkan bantuan dan mengulurkan tangannya dikala saya sedang dalam kesulitan atau pun butuh pertolongan.
Namun lama-lama kemudian setelah mengenalnya sekian lama dan saya tahu bahwa kebaikannya itu ternyata dilatarbelakangi karena ada sebuah 'kepentingan' dan bahkan ia mencoba untuk 'mendikte' dan mengontrol saya, maka saya pun tetiba hilang "respect" pada orang tersebut.
Segala macam bentuk kekaguman, rasa bangga dan apresiasi yang dulu saya berikan padanya seolah lenyap dan sirna bak ditelan angin begitu saja akibat satu perbuatan dan kelakuan ia yang membuat saya "malas" dan tidak ingin menaruh respect lagi padanya.
Begitulah cara kerjanya. Respect itu memang seringkali muncul secara otomatis tatkala kita bertemu dan mengagumi seseorang, entah karena keberaniannya, ketulusannya, kebaikannya, kejujurannya, kedermawanannya, atau pun sifat-sifat mulianya yang lain.
Sebaliknya, respect juga bisa tiba-tiba hilang dan sirna dengan sekejap tatkala orang yang kita temui atau orang yang kita kenal itu mulai menampakan sifat-sifat yang buruk seperti berbohong, menipu, angkuh, keras kepala, mau menang sendiri, berkata kasar, sering merendahkan dan sifat-sifat buruk lain yang seringkali menjengkelkan.
Celakanya kalau orang lain sudah hilang respect dengan kita, maka kita yang akan menanggung rugi karena kita tidak akan diperdulikan, dihargai dan dihormati lagi. Itulah mengapa menjaga "respect" ini begitu penting dalam kehidupan sosial.
Saya sendiri akan merasa malas, masa bodoh dan tidak peduli jikalau rasa respect saya telah hilang pada seseorang. Tapi bukan berarti perasaan itu tidak bisa dikembalikan, meski pun peluang untuk pulih kembali itu cukup sulit dan sukar dilakukan.
Sebagai gambaran misalnya, saya paling tidak respect kepada orang yang suka bercanda terlalu berlebihan, apalagi ia menjadikan kekurangan orang lain dengan cara membully dan berkata kasar sebagai bahan candaannya itu.
Saya juga paling tidak respect pada orang yang "sok kenal sok dekat" dan suka mencampuri urusan pribadi bahkan kerap menyinggung hal-hal yang personal. Seolah-olah orang tersebut merasa paling tahu tentang diri saya dibandingkan dengan diri saya sendiri.
Dan ia merasa paling baik dan selalu membicarakan kekurangan dan kelemahan-kelamahan yang ada pada diri saya, namun lucunya ia tidak pernah merasa harus "introspeksi" bahwa ia pun memiliki banyak kelemahan dan kekurangan yang ada pada dirinya.
Terus terang saja, saya paling malas dan tidak respect dengan model-model orang seperti ini. Karena orang tersebut tidak bisa menghargai dan menghormati karakter dan keunikan orang lain, ia merasa orang lain harus sama dan seragam seperti dirinya.
Pertanyaanya, apakah saya layak menaruh respect pada orang semacam itu? Anda bisa menyimpulkan!
Jadi, dalam hemat saya, timbul dan hilangnya respect kita pada seseorang itu selalu disebabkan oleh seperti apa cara orang lain memperlakukan kita. Atau seperti apa tindak-tanduk dan perilakunya di kehidupan sosial sehari-hari.
Apabila perilaku dan tindak-tanduknya mengagumkan karena ia punya sifat-sifat yang baik, maka otomatis kita pun akan menaruh respect padanya.
Tapi sebaliknya, ketika dalam kehidupan sosial ia seringkali menunjukan tindak-tanduk dan perilaku yang buruk dan merugikan, maka orang tersebut pun sudah pasti tidak layak mendapat respect dari kita.
Setidaknya seperti itu pemahaman saya. Mungkin anda punya pandangan dan sudut pandang yang berbeda mengenai respect ini, namun satu hal yang pasti kita ingin diperlakukan sebagaimana kita memperlakukan orang lain. Anda pasti setuju.
Karena sudah kodratnya sebagai manusia dan makhluk sosial, kita ingin sekali kebaikan yang kita lakukan bisa dibalas pula dengan kebaikan, minimal dengan sebuah pujian karena sejatinya manusia adalah makhluk ego yang penuh dengan perhitungan.