Mohon tunggu...
KOMENTAR
Diary Pilihan

Apakah Anda Sudah Sangat Mengenal Diri Anda?

12 September 2021   12:33 Diperbarui: 12 September 2021   12:47 436 8
Kalau saya bertanya kepada anda, seberapa kenal dekat kah anda kepada diri anda? Mungkin dengan cepat anda akan menjawab, "Ya saya sangat mengenal diri saya." Tapi apakah benar demikian? Anda bisa membuktikannya sendiri nanti sejauh mana anda mengenal diri anda setelah membaca tulisan ini.

Ini bukan pelajaran pengembangan diri, saya menuliskan ini sebenarnya hanya untuk mengingatkan diri sendiri bahwa ada begitu banyak hal yang mengagumkan dan mengejutkan dalam diri ini yang tidak dimiliki orang lain.

Ada begitu banyak potensi dan mutiara yang terpendam yang selama ini tidak banyak orang tahu, namun saya seringkali mengabaikannya, melupakannya, bahkan menganggap itu bukan hal penting bagi saya.

Mengapa saya mulai memungut dan mengambil kembali mutiara yang saya abaikan itu? Karena itu adalah kekuatan, yang harusnya saya syukuri dan akui jauh-jauh hari, namun saya dulu tidak mengetahui dan menyadarinya.

Saya bukanlah individu yang tumbuh dengan rasa percaya diri yang konstan sejak dulu. Rasa percaya diri saya justru nyaris turun naik menyesuaikan kondisi dan masalah yang saya alami.

Ditambah lagi, saya tumbuh dan dibesarkan oleh orang tua yang memang kurang lihai dalam mengapresiasi, terlalu menekan, mengatur dan mengekang saya atas dasar cinta, sayang dan khawatir anaknya berbuat buruk, ceroboh dan salah.

Akibat konsep pendidikan seperti itu ternyata saya tumbuh menjadi anak yang penakut, tidak berani mencoba hal baru dan mengeksplorasi dunia luar sebagai mana anak sebaya saya.

Saya menjadi pribadi yang tertutup dan tidak mudah bergaul, akibat dari proteksi orangtua saya yang menurut saya terlalu berlebihan diberikan kepada saya waktu itu.

Waktu pun terus berjalan dan kini saya sudah menjelma menjadi manusia yang dewasa, bukan lagi anak-anak, melainkan laki-laki yang bisa berpikir dan mengamati apa yang ada disekitar.

Perlahan saya mulai mengerti, ternyata apa yang orangtua saya lakukan dulu ada gunanya, hasrat untuk berhati-hati dalam berteman dan tidak sembarang bergaul itu ternyata cukup bermanfa'at bagi saya.

Saya akhirnya tumbuh menjadi individu yang sangat selektif dan transaksional dalam pergaulan sosial. Bagi saya berteman tidak lebih dari apa keutungan yang saya ambil? Apa manfa'at yang bisa saya ambil jika saya berteman dan bergaul dengan si A atau si B? Apakah saya kebawa baik atau buruk?

Tidak tanggung-tanggung, saya bahkan berani meninggalkan teman-teman yang menurut saya tidak memberikan dampak positif bagi perkembangan diri dan berpikir saya. Saat ini saya memang hanya ingin berteman dan bergaul dengan orang-orang yang saya anggap penting saja.

Apakah itu salah? Menurut saya tidak. Itu adalah bagian dari keputusan hidup untuk merubah nasib. Anda tidak bisa menjadi kaya raya kalau saat ini anda belum pergi dari lingkaran pergaulan yang tidak berani dan punya mindset tentang kaya raya.

Sehingga tidak sedikit akhirnya yang mencibir dan mencap saya sebagai pribadi yang sombong, itu memang konsekwensi yang sudah pasti saya terima. Dan saya tidak pernah keberatan dengan hal itu. Karena tentu saya tidak bisa disamakan dengan mereka yang mencibir saya itu.

Kembali lagi ke soal pengenalan tentang diri sendiri. Semakin dewasa ternyata ada hasrat ingin berkenalan lebih dekat dengan diri ini. Saya ingin membuktikan apakah persepsi yang selama ini dialamatkan orang lain kepada diri saya itu benar atau tidak?

Kalau saya terlalu cepat meyakini apa yang dikatakan oleh orang lain terhadap diri ini itu benar, jangan-jangan saya memang belum terlalu mengenal diri ini, belum mengetahui diri saya sendiri? Karena seharusnya hanya diri saya sendiri lah yang berhak tahu dan paham mengenai luar dan dalamnya diri saya.

Karena kadang kita selalu selangkah sok tahu mengenai orang lain, berani menjudge orang lain sesuai persepsi sedangkan kita belum begitu yakin dan kenal dengan diri sendiri.

Setelah melalui masa-masa perenungan yang cukup dalam, akhirnya saya pun baru sedikit mengenal dan mengetahui tentang diri ini karena begitu kompleks dan rumitnya untuk digali.

Namun kegiatan itu ternyata cukup menyenangkan karena perlahan-lahan saya mulai menemukan serpihan-serpihan mutiara yang terpendam itu.

Ada rasa syukur dan bahagia yang mendalam ternyata Tuhan meletakan banyak sekali kekuatan dan potensi dalam diri ini yang selama ini tidak saya sadari, ketahui dan akui.

Bahkan kadang saya seringkali melupakan dan mengabaikannya dan justru malah mempercayai apa yang dikatakan dan dipersepsikan oleh orang lain mengenai diri saya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun