Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Air Mata Bathinku yang tak Pernah Padam

3 Juli 2013   09:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:05 136 4
Saat ini
Sedih menimpa bathinku
Aku menulis semua ini dengan haru mendalam
Bukan tentang siapa-siapa
Tapi tentang diriku sendiri

Aku menangis ... kerongkonganku tersedak
Baru kusadar setelah sekian lama
Dibalik senyum tawa riangku
Hari ini baru kulihat tubuhku penuh luka penuh darah penuh nanah
Tak satu inchi pun dari tubuhku yang tak ditebas pedang dan peluru
Kecuali hanya satu yang tersisa: Semangat juangku!
Yang membuatku tetap berdiri, dan terus berlari
Walau semburan darah bathinku terserak dimana-mana
Walau dinding bathinku sudah rata dengan tanah

Sebuah luka juang histeris yang teramat panjang
Yang selalu kutelan dengan air mata bathin yang tak pernah padam

Revo Sanjaya

.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun