Rumi dan Ibnu Araby adalah 2 Iblis yang saya gandrungi
Saya katakan iblis, karena mereka adalah manusia kafir bagi Islam mainstream
Keyakinan mereka, karya-karya mereka, keluar dari garis edar Islam konvensional
Melalui mereka, cakrawala keislaman saya yang sebelumnya masih lugu
Diseret masuk ke dunia lain yang mempesona
Dunia mistik yang bergelora
Dengan kedalaman esoterik yang mengagumkan
Tapi kenapa akhirnya mereka saya tinggalkan?
Karena pertumbuhan kesadaran saya,akhirnya hijrah
Dari wilayah dada, menuju kepala
Dari pemujaan terhadap rasa, menuju akal
Dari langit metafisik, menuju bumi empiristik
Dari romantisme Islam sufistik, menuju rasionalisme empiris
Yang tersisa kini
Hanya kekaguman saya atas imajinasi kreatif mereka di rimba belantara esoterik
Sama dengan kekaguman saya terhadap Hallaj
Tapi hidup saya kini, sudah keluar dari sajadah sunyi mereka
Sudah berhenti bertapa
Saya kini, sudah pandai menari di pentas publik
Di muka bumi yang terang benderang
Yang gerbang pembukanya, saya temukan pada Nietzsche
Yang sebelumnya, diantar oleh Marx dan Fuerbach
Revo Samantha