Bahwa isteri atau suami anda tidak lagi mencintai anda
Maka energi bathin anda di rumah tangga, menjadi lemas terkapar
Semuanya, terasa hambar
Apa yang anda lakukan, menjadi tak berarti
Itulah jantung relasi suami isteri: Cinta!
Cinta itulah yang mengalirkan darah juang anda dalam hidup
Tapi begitu Cinta itu padam, maka padamlah bara api hidup anda
Segala detail sehari hari, menjadi percuma
Karena dalam hati anda, selalu muncul pertanyaan:
“Untuk apalagi semua ini saya lakukan?
Rasanya sudah percuma.
Karena tak ada lagi tempat saya untuk mempersembahkan semua ini”
Begitulah perumpamaan Filsafat
Dia adalah sumbu dibalik detail hidup sehari hari
Horizon dasar dalam cakrawala pikiran
Yang padanya, semua detail aktivitas hidup kongkrit bergantung
Jika filsafat hidup yang anda pahami adalah
Bahwa hidup itu mengerikan, hanya terror mental yang tiada henti
Maka efeknya, hari hari anda, akan penuh dengan ketakutan
Anda akan takut bertemu dengan orang-orang baru
Takut melakukan terobosan baru
Udara bathin anda, menjadi pesimis
Tapi bagaimana jika yang anda pahami adalah
Bahwa hidup adalah sebuah landasan pacu untuk berprestasi?
Bahwa hidup adalah sebuah permainan sensasional yang menggoda?
Efeknya, anda akan berbinar binar menjalaninya
Daya lentur dan stamina psikis anda terhadap tantangan, menjadi tinggi
Begitulah filsafat bekerja dalam hidup anda
Dia, kompas imajiner dibalik layar
Tak tampak, tapi diam diam menggiring kesadaran anda padanya
Dia menghisap detail teknis sehari hari hidup anda
Tidak ada orang yang siap mental hidup terlunta-lunta
Jika tidak menganut filsafat:
Bahwa pengorbanan, adalah jembatan menuju sebuah pencerahan yang tersembunyi
Begitulah
Filsafat, jika anda tahu, adalah kompas hidup anda
Masalahnya,
Rata-rata filsafat, dikemas dengan bahasa mbulet
Akibatnya, dia menjadi binatang haram yang ditakuti
Padahal perubahan kesadaran, tidak akan pernah terjadi tanpa revolusi pikiran
Sedang revolusi pikiran itu bisa terjadi, ketika seseorang dibakar di tungku filsafat
Revo Samantha