Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Layar (Tanpa) Kaca

19 Juli 2010   05:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:46 34 0
ingin istirahat dari hal cinta dan seterusnya ..., namun, kenapa Kamu masih mengisinya, kenapa, kenapa, kena apa (aku ini)? Ahh! aku tersindir juga kenyata Kalaulah aku ini orang yang jujur, 'kan 'ku ketuk setiap rumah kukuatkan lengan kusabarkan dudukku kulebarkan dada kuangkat kau sampai mukaku. Kuluruskan bibirmu-bibirku suara parau merangkak rangkul, suaraku menerobos mulutmu kamu kunyah-telan, 'kukatakan, "aku ini laki-laki laki laki yang nyata, kau bisa uji, saat aku sedang berdiri. Aku tak biasa menangis pada kamar, pada malam, pada apa aku benturkan. di bumi kepalaku sendiri di atas Kamu pun sendirian. Masing-masingnya telah diliput, kamu bisa menyaksikannya di layar tanpa kaca." Nah! Sedikit-sedikit kita sudah mulai saling membagikan kesepian masing-masing. 7 Juli 2010

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun