Bogor (18/3) - Pada siang hari ini terik matahari sehabis hujan sangat terasa panas sehingga menyengat sebagian besar jalanan kecil di daerah Ciampea, Kabupaten Bogor ini. Ada banyak sekali lahan sawah di samping kiri dan kanan jalan sembari para petani sedang mengelola lahannya masing-masing. Setelah menulusuri jalanan yang penuh tanjakan di sana, terlihat satu petani yang terlihat berbeda, bertubuh kurus, rambut putih, dan terlihat tua renta. Beliau sedang mengelola lahan pertaniannya ditengah panasnya matahari siang. Beliau adalah Pak Acang. Benar saja difisiknya yang terlihat sudah tidak muda lagi, Pak Acang sudah berumur tujuh puluh tahun lebih. Pak Acang pun sampai lupa dengan umurnya secara spesifik, beliau menjadikan kemerdekaan Indonesia sebagai patokan umurnya. Lalu, apakah anda pernah berfikir bila anda dilahirkan sebagai petani? Ya, itulah yang dialami oleh Pak Acang. Beliau terlahir dari keluarga yang sudah memiliki tradisi bertani secara turun-temurun. Dari kecil, beliau sudah diajarkan untuk bertani oleh orang tuanya. Beliau pun sekarang sebagai pengelola utama dari lahan milik keluarganya dari turun temurun.
KEMBALI KE ARTIKEL