Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Berharaplah kepada Allah

29 Januari 2021   09:40 Diperbarui: 29 Januari 2021   09:44 150 1
Tidak boleh putus asa
Putus asa merupakan perilaku tercela yang mestinya harus dihindari. Berusaha dalam meraih sesuatu juga mestinya membutuhkan proses dan kesabaran. Kita harus tetap yakin dan berpikir optimis bahwa sesuatu yang ingin kita raih tersebut insyaAllah bisa tercapai.

Sikap optimis ini yang membuat kita semakin semangat untuk meraih impian kita. Terus berusaha dan berdoa kepada Allah. Kemudian bertawakal kepada Allah.

Apa itu tawakal?

Menurut Ibnu Qoyim Al Jauzi, tawakal adalah amalan dan ubudiyah (penghambaan) hati dengan menyandarkan segala sesuatu hanya kepada Allah, tsiqah terhadapa-Nya, berlindung hanya kepada-Nya dan ridha atas sesuatu yang menimpa dirinya.

Berpasrah diri sepenuhnya kepada Allah dengan hasilnya setelah melakukan usaha.

Allah Ta'ala berfirman dalam surah Az-Zumar ayat 53 :

 "Katakanlah! "Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(Q.S. Az-Zumar : 53)
...... .....

Allah Ta'ala berfirman : "Dan rahmatKu meliputi segala sesuatu." (Q.S. Al-A'raaf :156)

Dari Abu Dzar ra., ia berkata : "Rasulullah saw. bersabda :  "Allah 'Azza wa Jalla berfirman : "Siapa saja yang mengerjakan satu kebaikan, ia akan dibalas dengan 10 kali lipat atau lebih, dan siapa saja yang mengerjakan satu kejahatan, ia dibalas dengan satu kejahatan atau Aku mengampuninya. Siapa saja yang mendekat kepadaKu sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Siapa saja yang mendekat kepadaKu sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Siapa saja yang datang kepadaKu dengan berjalan, maka Aku datang kepadanya dengan berlari. Dan siapa saja yang menghadap kepadaKu dengan membawa dosa seisi bumi banyaknya, sedangkan ia tidak menyekutukan Aku dengan sesuatupun, maka Aku akan menerimanya dengan ampunan sebanyak isi bumi juga." (HR. Muslim)

Allah menjadikan rahmat itu seratus bagian. Sembilan puluh sembilan ditahan disisi-Nya, satu bagian Ia turunkan ke bumi. Dari satu bagian itulah semua makhluk saling menyayangi sampai binatang itu mengangkat kakinya, karena khawatir menginjak anaknya.

Dalam riwayat lain dikatakan, sesungguhnya Allah mempunyai seratus rahmat dan Ia menurunkan satu di antara seratus rahmat itu untuk jin, manusia, binatang, dan serangga. Dengan satu rahmat itulah mereka saling menyayangi dan dengan satu rahmat itulah binatang buas mempunyai rasa kasih sayang terhadap anaknya.

Rahmat yang sembilan puluh sembilan, Allah menyimpannya untuk diberikan pada hari kiamat, sebagai rasa sayang terhadap hamba-hambaNya.

Allah sangat ridha (senang) kepada orang yang apabila makan ia memuji kepada-Nya, atau apabila minum, ia memuji kepada-Nya, karena merasa telah mendapatkan rahmat.

Dari Abu Musa ra., dari Nabi saw., beliau bersabda : "Sesungguhnya Allah Ta'ala membentangkan tangan-Nya pada waktu malam untuk menerima tobat orang yang berdosa pada waktu siang, dan Ia membentangkan tangan-Nya pada waktu siang untuk menerima tobat orang yang berbuat dosa pada waktu malam, sampai matahari terbit dari barat (hari kiamat)." (HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi saw., beliau bersabda : "Allah 'Azza wa Jalla berfirman : "Aku menurut sangkaan hambaKu dan Aku senantiasa bersamanya selama ia mengingat Aku. Demi Allah, Allah lebih senang menerima taubat hambaNya melebihi senangnya seseorang di antara kalian yang menemukan kembali barangnya yang telah hilang di tengah padang pasir. Siapa saja mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta, dan siapa saja yang mendekat kepada-Ku sehasta maka aku mendekat kepadanya sedepa, dan apabila ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku datang kepadanya dengan berlari." (Muttafaq 'Alaih)

Sungguh sangat luar biasa rahmat Allah....


Sumber : Kitab Riyadhus Shalihin

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun