Belum lama ini saya melihat link YouTube trailer "Balibo Five" dari laman twitter yang terpampang di blog Ndorokakung . Saya sempat menengok film itu dan membatin, "Inilah usaha mereka untuk tidak lupa...". Satu hari berselang seorang teman lain menandai saya lewat akun Facebook tautan pada film yang sama. Hari ini (Sabtu, 5 Desember 2009) saya membaca di ruang opini Kompas cetak sebuah tulisan dari Dadang Christanto, seorang perupa yang karyanya di Pantai Ancol dahulu sangat membekas dalam ingatan saya, berjudul ‘Film "Balibo Five" Dilarang?' Sebenarnya perlukah Lembaga Sensor Film melarang film itu diputar di Indonesia?