masyarakat juga ada ujianya. Hanya saja masyarakat dalam menghadapi
ujian ini perlu persiapan mental, materi dan non materi. Untuk
masyarakan kecil khususnya, harus menambah ikat pinggang. Karena
masyarakat kecil yang akan merasakanya langsung.
Menurut pakarnya,
kenaikan TDL untuk menyelamatkan kekayaan negara kita, tetapi "kita"
yang dimaksud ini adalah siapa? Kalau rakyat kecil tentu bukan, lebih
tepatnya adalah korban kebijakan, dan bukan hasil kebijakan. Sedangkan
hasil dari kebijakan dari kenaikan TDL atau LPG adalah kesusahan dan
kesulitan yang bertambah bagi rakyat kecil.
Sebenarnya keinginan
rakyat kecil adalah sepele yaitu naiknya seberapapun besarnya harga LPG
jangan diikuti dengan menghilangkan LPG itu sendiri dari pasaran. Hilang
sih tidak, tetapi hanya langka dan sulit dicari di pasaran, itu saja.
Karena kebanyakan pola pikir rakyat kecil adalah simpel saja. Masyarakat
lebih bisa menerima kebijakan pemerintah tersebut, karena prinsip
masyarakat kecil adalah semahal apapun kalau itu memang kebutuhan pokok
yang harus dipenuhi dan dibeli, pasti akan diburu. Tetapi akan lebih
menyulitkan lagi, harganya sudah selangit terus diikuti kelangkaan
barang tersebut hilang dipasaran.
Masyarakat lebih bisa
menerima kebijakan pemerintah dengan logika, bukan dengan
kerugian-kerugian yang bakal diterima, bukan imbasnya seperti apa! ambil
contoh, Tarif Dasar Listrik sebesar apapun pasti akan dikonsumsi oleh
masyarakat. Apakah setelah harga Tarif Dasar Listrik menjadi mahal,
terus pengguna listrik di Indonesia akan beramai-ramai menghentikan
langgananya kan? Jawabnya tidak, tetapi tetap saja akan berlangganan.
Hanya saja masyarakat juga menginginkan kenaikan-kenaikan yang telah
ditetapkan, nantinya diimbangi dengan perbaikan layananya. Misalnya,
setelah Tarif Daftar Listrik dinaikan apakah jaminan listrik tidak akan
byar-pet? Itu yang masih dipertanyakan.
Maka akan lebih bijaksana
apabila pengambil keputusan memikirkannya, bukan malah sebaliknya yang
dipikirkan hanya keuntungan materi saja. Yang hanya di nikmati oleh
segelintir orang. Tidak tepat menumpuk kekayaan di negeri kita ini
dengan mengorbankan rakyat kecil, yang sebenarnya adalah penyumbang
devisa negara, seperti petanian, peternakan dan perikanan. Seandainya
rakyat kecil ini diperhatikan tentunya kemakmuran dinegeri ini akan
cepat tercapai.
Menurut penulis, kenaikan apapun di negeri kita
ini apabila diimbangi dengan pelayanan yang baik tentunya semua pihak
akan dapat menerima dengan penuh kesadaranya sebagai Warga Negara yang
baik. Bukan harga sudah naik tetapi pelayananya jelek, juga
barang-barang yang dibutuhkan hilang dan langka dipasaran.
Kalau
masih saja terjadi seperti itu, tentunya perlu adanya orang pintar, ahli
tetapi memihak kepada rakyat kecil. Dan pemikir-pemikir seperti itu
saat sekarang sudah berjuang dialam kubur. Yang ada sekarang adalah
pemikir-pemikir yang hanya memikirkan kelompok dan dirinya sendiri dan
keluarganya saja.
Rakyat harus pintar juga sih.