Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Menjelaskan Pendidikan Indonesia dengan Bloom's Taxonomy

2 Mei 2013   13:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:15 1896 1
Para pendidik atau yang pernah kuliah di jurusan pendidikan sudah pasti tidak asing lagi dengan Bloom's Taxonomy. Di tahun 1956, Dr Benjamin Bloom, seorang psikolog pendidikan, memimpin sekelompok pendidik dalam mengembangkan teori klasifikasi tujuan pembelajaran (classification of learning objectives) yang dikenal dengan Bloom's Taxonomy. Bloom's Taxonomy sangat populer digunakan di kelas-kelas hingga saat ini kiranya karena mudah diterapkan. Ini dia penampakan Bloom's Taxonomy untuk wilayah kognitif yang tersohor itu (versi baru yang direvisi oleh Lorin Anderson): [caption id="" align="aligncenter" width="407" caption="Bloom's Taxonomy Versi Baru, Direvisi oleh Lorin Anderson"][/caption] Tujuan Bloom's Taxonomy sungguh sederhana. Ia membantu pendidik menjawab pertanyaan-pertanyaan ini: Apa tujuan pendidikan? Apa tujuan belajar dan mengajar? Apakah hanya sekadar menghapalkan fakta dan rumus yang ada di buku pelajaran? Atau menciptakan anak-anak didik yang nantinya akan dapat menemukan solusi dari permasalahan yang ada di masyarakatnya, sesuai dengan perkembangan jaman? Bloom's Taxonomy membantu pendidik untuk merancang kurikulum, lesson plan (RPP), dan ujian sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Karena saya seorang guru bahasa Inggris, maka saya akan mencontohkan penerapan Bloom's Taxonomy dalam pembuatan pertanyaan-pertanyaan ujian (grammar) yang kiranya akan saya gunakan di kelas saya sebagai berikut (contoh di bawah ini tidak baku dan dapat diubah sesuai dengan mata pelajaran dan bahan yang diujikan):

  1. Remembering (mengingat): Hapalkan rumus Simple Past dan Present Perfect Tense.
  2. Understanding (memahami): Jelaskan dengan bahasamu sendiri apa itu Simple Past dan Present Perfect Tense.
  3. Applying (menerapkan): Buatlah contoh kalimat menggunakan Simple Past dan Present Perfect Tense.
  4. Analyzing (menganalisa): Bandingkan Simple Past dan Present Perfect Tense dan penggunaannya, serta cari perbedaannya.
  5. Evaluating (mengevaluasi): Siswa diberikan contoh teks menggunakan Simple Past dan Present Perfect Tense dan diminta untuk memberikan pendapat tentang penggunaan kedua tenses dalam teks tersebut.
  6. Creating (menciptakan): Siswa dihadapkan pada sebuah cerita (dalam L1/ first language/ bahasa ibu) dan diminta untuk membuat teks menggunakan Simple Past dan Present Perfect Tense tentang cerita tersebut, serta menjelaskan alasan mengapa kedua tenses tersebut harus atau tidak harus digunakan.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun