Makin kekinian, motivasi melanjutkan studi ke luar negeri bukan hanya mendapatkan ilmu semata TAPI lebih karena link-sounding ide dan riset kita untuk bagaimana dapat di implementasikan-terdengar-bermanfat luas se-antero penjuru bumi. Kalau tesis kemarin mendapat sponsor-bantuan ratusan juta dari kementrian-organisasi kelas nasional yea syukur konsep desertasinya nanti dapat bekerjasama dan di sponsori organisasi-lembaga dunia yang terkait dengan kebijakan riset itu sendiri supaya dapat menjadi masukan,kritik dan terimplementasikan. Kalau kemarin kelas sampelnya hanya se-Jawa yea syukur sampelnya nanti kelas se-Benua.
Di era internet ini, journal ter-update dapat kita baca-dapatkan dari kamar kos-rumah. Mau diskusi dengan penulisnya bisa kita sapa dan lakukan via email or sosmed seperti fb-twitt. Jadi jangan hanya gunakan fb-twitt cuma untuk hahahihi hahahihi narsis semata, gunakan sebagaimana mestinya. Namanya juga media sosial,yea untuk bersosialisasi,yea lebih berbau-bau sosiallah update info statusnya...hehehe. Kurang puas? kita bisa lakukan diskusi obrol-obrlol via skype juga atau ikuti dan simak ceramahnya via Youtube dari pelbagai pakar yang terkait. Bahkan jangan remehkan, ikuti ceramah2 dan perkembangan ilmu yang menurut kita tidak terkait dengan konsep riset tetapi justru itu dapat memberikan tambahan khasanah-ide-info baru. Kalau pas jenuh muter-muter di dalam kotak, cobalah keluar kotak. InsyaAllah fresh kembali.
So,bukan hanya nguplek-nguplek-mendapat ontologi"apa" dan epistemologi"bagaimana" dari teori-gagasan lain orang yg beraneka ragam mahzabnya itu , tapi lebih aksiologi"manfaat", lebih peranan ide-gagasan-hipotesis-teori kita sendiri mau dibawa kemana? Kan tidak hanya dibawa pulang dan berakhir tragis membusuk-usang di tumpukan rak buku pribadi atau gudang pojok ruma kita nanti kan. SUPAYA TAK EMAN-EMAN MILYARAN DUIT RAKYAT ITU YANG MENGONGKOSI BEASISWA-STUDI LANJUT KITA.!
