Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas

Inflasi di Indonesia: Penyebab, Solusi, dan Peran Mahasiswa dalam Menghadapinya

22 Agustus 2024   19:45 Diperbarui: 22 Agustus 2024   19:50 103 0
Latar Belakang

Inflasi merupakan salah satu isu ekonomi yang kian dirasakan di Indonesia. Fenomena ini terjadi ketika harga barang dan jasa naik secara umum dan terus-menerus, yang akhirnya menggerus daya beli masyarakat. Bagi banyak orang, inflasi menjadi sumber keresahan karena dampaknya langsung terasa pada kebutuhan sehari-hari. Kenaikan harga kebutuhan pokok, transportasi, hingga biaya pendidikan menjadi beban tambahan bagi masyarakat yang pendapatannya tidak ikut meningkat seiring dengan kenaikan harga-harga tersebut. Situasi ini menuntut adanya pemahaman mendalam tentang inflasi serta strategi untuk bertahan dan mengatasi dampak yang ditimbulkan. Dalam konteks ini, peran mahasiswa sebagai agen perubahan dan pemikir kritis menjadi sangat penting. Mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata dalam meredakan inflasi dan membantu membangun ekonomi yang lebih kuat di Indonesia.

Penyebab Inflasi di Indonesia

Inflasi di Indonesia tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat inflasi di negeri ini. Berdasarkan penelitian oleh Muhammad Syahroni, dkk. (2021) dalam "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Inflasi di Indonesia" untuk periode 2010-2020, beberapa penyebab utama inflasi antara lain:

1. Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM): BBM adalah komponen penting dalam ekonomi Indonesia. Ketika harga BBM naik, biaya transportasi dan produksi barang pun ikut naik, yang pada akhirnya mendorong kenaikan harga barang dan jasa lainnya. Kebijakan penyesuaian harga BBM oleh pemerintah sering kali menjadi pemicu utama inflasi.

2. Nilai Tukar Rupiah yang Melemah: Ketergantungan Indonesia pada barang-barang impor, terutama bahan baku dan produk teknologi, membuat nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing menjadi faktor penting. Ketika nilai tukar rupiah melemah, harga barang-barang impor akan meningkat, yang kemudian memicu inflasi.

3. Permintaan yang Tinggi: Inflasi juga bisa terjadi ketika permintaan barang dan jasa meningkat melebihi kemampuan produksi. Ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran ini menyebabkan kenaikan harga-harga.

4. Kebijakan Moneter: Kebijakan suku bunga rendah yang bertujuan untuk mendorong konsumsi dan investasi bisa berdampak pada inflasi jika tidak diimbangi dengan peningkatan produksi. Kebijakan ini meningkatkan jumlah uang beredar di masyarakat, yang pada akhirnya bisa memicu kenaikan harga.

Cara Mengatasi dan Bertahan dengan Inflasi

Untuk mengatasi inflasi, dibutuhkan langkah-langkah strategis baik dari sisi pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat umum. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi inflasi antara lain:

1. Kebijakan Moneter yang Tepat: Bank Indonesia harus terus memantau dan menyesuaikan suku bunga serta jumlah uang beredar untuk menjaga stabilitas harga. Kebijakan ini harus sejalan dengan pertumbuhan ekonomi agar inflasi tetap terkendali.

2. Diversifikasi Ekonomi dan Sumber Energi: Mengurangi ketergantungan pada impor dan bahan bakar fosil dapat membantu menstabilkan harga. Pengembangan sektor-sektor ekonomi yang berkelanjutan dan sumber energi terbarukan menjadi penting dalam menjaga stabilitas ekonomi jangka panjang.

3. Pengendalian Harga: Pemerintah dapat mengintervensi pasar untuk mengendalikan harga barang-barang pokok agar tidak melambung terlalu tinggi, terutama di masa-masa tertentu seperti menjelang hari besar atau musim panen.

4. Mendorong Produksi Domestik: Upaya meningkatkan produksi dalam negeri, terutama di sektor pertanian dan industri, akan membantu menstabilkan harga dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Peran Mahasiswa dalam Menghadapi Inflasi

Mahasiswa memiliki peran penting dalam menghadapi inflasi di Indonesia. Sebagai agen perubahan, mahasiswa dapat berkontribusi dalam beberapa cara:

1. Pendidikan dan Advokasi: Mahasiswa dapat melakukan kampanye pendidikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang inflasi, penyebabnya, dan cara bertahan menghadapi dampaknya. Selain itu, mahasiswa juga dapat mendorong advokasi kebijakan yang berpihak pada masyarakat luas.

2. Penelitian dan Pengembangan: Mahasiswa dapat melakukan penelitian untuk menemukan solusi inovatif dalam mengatasi inflasi. Penelitian ini bisa mencakup studi tentang kebijakan ekonomi, pengembangan teknologi pertanian, atau penciptaan model bisnis yang lebih efisien.

3. Kewirausahaan: Mahasiswa juga bisa berperan sebagai pengusaha muda yang menciptakan lapangan kerja dan menyediakan produk atau jasa dengan harga terjangkau. Kewirausahaan yang inovatif dapat membantu menekan inflasi dengan menyediakan alternatif bagi masyarakat.

4. Partisipasi dalam Diskusi Kebijakan: Mahasiswa harus terlibat aktif dalam forum-forum diskusi kebijakan ekonomi baik di tingkat kampus maupun nasional. Suara mahasiswa penting dalam menyuarakan kepentingan masyarakat dan memberikan perspektif baru dalam pengambilan keputusan.

Dengan pemahaman yang baik tentang inflasi dan peran aktif dalam mencari solusi, mahasiswa dapat menjadi bagian dari upaya menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif di Indonesia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun