Generasi
sandwich merupakan salah satu istilah yang cukup familiar dewasa ini. Istilah tersebut pertama kali diperkenalkan oleh Dorothy Miller pada tahun 1981 sebagai generasi yang tidak hanya merawat dirinya sendiri tetapi juga anak dan kedua orang tuanya. Akibatnya, kondisi ini menimbulkan tekanan kompleks dalam kehidupan keluarga dan pekerjaan. Hingga saat ini, pengertian generasi
sandwich masih terus berkembang dan menunjukkan bahwa tanggung jawab finansial individu tidak hanya terbatas pada orang tua dan anak-anak, tetapi juga mencakup generasi di atas dan di bawah mereka. Berdasarkan Survei Jakpat tahun 2020, sekitar 48% dari masyarakat Indonesia merupakan generasi
sandwich. Keluarga
sandwich seringkali menghadapi konflik kerja-keluarga yang timbul dari peningkatan tuntutan waktu dan peran ganda yang dapat berdampak negatif pada kesejahteraan psikologis maupun hubungan keluarga. Konflik tersebut umumnya dikenal sebagai konflik kerja dalam keluarga dan konflik keluarga dalam kerja. Konflik yang hadir seringkali tidak dapat dihindari, akan tetapi dapat diminimalisasi dengan manajemen yang baik.
KEMBALI KE ARTIKEL