Kedua kaki itu bergerak mengayuh sepeda, menyusuri jalanan ibu kota di antara riuhnya kendaraan. Tidak, dia tidak sedang bersepeda dengan geng bapak -- bapaknya atau berspeda menikmati waktu luang dengan istri tercinta. Bukan juga untuk selfie demi kebutuhan instrasory media sosial, bapak itu sedang mencari rezeki untuk keluarganya di kampung halaman. Seperti kata orang, Jakarta itu keras! Jadi walaupun ditengah teriknya panas maupun dinginnya malam, dia tetap semangat mengayuh sepeda dengan harapan ada secercah rezeki lewat hamba Tuhan. Asap kendaraan bukanlah hambatan, banyaknya saingan bukanlah alasan untuk menyerah.
KEMBALI KE ARTIKEL