Gelegar ledakan TNT disusul raungan alarm mobil-mobil dalam lajur parkir terdengar memekakkan telinga di pelataran Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung yang terletak di kawasan Jatinangor pada Minggu (8/2) pagi lalu. Sepasukan kecil bersenjata senapan laras panjang terlihat menyerbu bangunan gedung yang megah itu diiringi rentetan suara tembakan dan , lagi-lagi, ledakan TNT. Mereka adalah para siswa Pendidikan dan Latihan Dasar Kemiliteran (Diklatsarmil) Resimen Mahawasiswa (Menwa) Mahawarman Batalyon II Universitas Padjadjaran (Yon II Unpad) yang tengah mempraktekkan materi Taktik Penyergapan Gedung yang diajarkan secara on the spot beberapa jam sebelumnya oleh Tim Guru Militer (Gumil) mereka dari Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpasus) yang dikomandani oleh Kapten (INF) Mukhid, sosok yang memegang peranan kunci dalam penyusunan Buku Petunjuk Peraturan Militer Dasar (Permildas) dan penyusunan kurikulum pendidikan di lingkup Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Simulasi penyerbuan itu merupakan pembuka rangkaian Upacara Penutupan (Uptup) Diklatsarmil yang dihadiri oleh para orangtua maupun keluarga para siswa, Staf Komando dari jajaran TNI lintas matra, Polda Jawa Barat, delegasi Satuan Menwa dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Barat, delegasi UKM di lingkup Unpad, dan Civitas Korps Yon II Unpad lintas kompi/angkatan. Uptup dilaksanakan sesuai Tata Upacara Militer (TUM) dan bertindak selaku Inspektur Upacara adalah Direktur Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) Unpad, Dr Ir Heryawan Kemal Mustafa, MSc.
Heryawan, dalam sambutannya, mengemukakan apresiasi khusus terhadap terselenggaranya proses kaderisasi Menwa Yon II Unpad seraya mengingatkan bahwa,”Tugas pertama adalah memenuhi tanggung jawab sebagai mahasiswa yang harus mencetak prestasi akademik yang baik dan selanjutnya adalah berdedikasi selalu anggota Yon II Unpad dengan menjalani segenap kegiatan yang ada di dalamnya seoptimal mungkin.”