Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Alam & Tekno

Pertarungan Investasi Kecerdasan Buatan di ASEAN Telah Dimulai

20 Juni 2024   01:04 Diperbarui: 20 Juni 2024   01:15 47 1
Pendahuluan

Kekayaan data mengenai sumber daya laut dan keanekaragaman hayati yang melimpah menjadi modal besar yang unik bagi negara ini, yang tidak dimiliki oleh yang lain.

Pengembangan kecerdasan buatan (AI) di Asia Tenggara semakin meningkat pesat. Negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam bersaing dalam mengumumkan investasi besar terkait teknologi AI.

Singapura misalnya, baru saja mengalokasikan 1 miliar dollar Singapura untuk meningkatkan kemampuan AI-nya dalam lima tahun ke depan. Ini menunjukkan komitmennya sebagai pusat inovasi ekonomi digital global.

Thailand juga tak mau kalah, dengan mengembangkan proyek AI seperti pembangunan talenta tenaga kerja AI dan pengembangan LLM Bahasa Thailand. Upaya ini didukung dengan anggaran sekitar 42 juta dollar AS. Thailand juga berencana memanfaatkan AI untuk menggenjot pendapatan pariwisata melalui proyek Travel Link.

Di Vietnam, pemerintah telah mengalokasikan investasi sebesar 144 juta dollar AS untuk mendorong adopsi kecerdasan buatan (AI) di wilayahnya. Malaysia juga telah menganggarkan 1,8 miliar ringgit dalam kerangka Ekonomi Digital 4IR dengan tujuan menjadi negara terdepan dalam AI di ASEAN pada tahun 2030.

Fakta-fakta yang di gambarkan diatas menyoroti komitmen serius negara-negara tetangga dalam membangun ekosistem ekonomi digital yang berbasis AI di kawasan tersebut.

McKinsey memprediksi potensi manfaat ekonomi AI di Asia Tenggara bisa mencapai 1 triliun dollar AS pada tahun 2030, menjadi dorongan yang kuat bagi negara-negara ASEAN yang ingin memimpin dalam persaingan ekonomi digital berbasis AI.

Indonesia diperkirakan dapat meraih 366 miliar dollar AS pada tahun 2030 dari potensi tersebut. Pada tahun 2023, nilai ekonomi digital Indonesia tumbuh sebesar 8 persen, mencapai 82 miliar dollar AS. Pertumbuhan ini diperkirakan akan berlanjut, dengan nilai Gross Merchandise Value (GMV) diperkirakan meningkat 15 persen menjadi 109 miliar dollar AS pada tahun 2025, dan lebih dari dua kali lipat menjadi 360 miliar dollar AS pada tahun 2030. Ini adalah konsekuensi yang harus ditempuh Indonesia, apabila Indonesia tidak ingin kalah bersaing.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun