Jam 6.30 kubergegas mencari sarapan pagi. Seperti biasa pesan makanan paling murah yang ada disekitar kostku, hanya dengan tahu. Kurogoh uang 3000 perak dari saku depanku. "Hah, apa-apaan ini, nasi tahu sekarang sudah naik, bensin naik, yang lain naik juga dong jadi 8000 perak", kata penjual langgananku itu meski dengan senyum kecutnya.
Jam 7.00 tepat akau berangkat kerja naik angkot, jam 14.00 aku pulang dan makan siang, jam 17.00 aku ngopi di warung tetangga, jam 20.00, makan malam. Semua harga naik, ada yang 100%, sampai 300%. "Mimpi apa aku semalam, kenapa dalam sehari gajiku sebulan seakan hanya untuk 3 hari lagi", pikirku.
Itulah sepanggal dari kisah sialku akibat dari rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak.