"Fadlan......ayo minta maaf sama Abhi," kataku di depan mereka berdua. Fadlan nanar memandag Abhi yang berdiri di depannya. Matanya mulai berkaca-kaca. Nampaknya sebentar lagi air mata akan segera jatuh di pipinya. Abhi hanya terdiam. Menunduk, lalu memandangku. Kutatap Fadlan dalam-dalam, kuambil tangan kanannya dan kuulurkan ke tangan Abhi.Â
KEMBALI KE ARTIKEL