Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

COP29 : Transformasi "Skibidi" Sistem Pangan di Era Gastrocracy, Food Paradox, dan Neokolonialisme

13 November 2024   16:02 Diperbarui: 13 November 2024   16:02 152 1
Diawal-awal pandemi, isu-isu lingkungan dan planet masih menarik perhatian bahkan menciptakan empati kepedualiannya pada hal-hal yang "keukeuh" menjelaskan dan mengkampanyekan bumi ini hanya ada satu dan harus hijau dengan tagline favorit para SJW (Social Justice Warrior) Lingkungan/Ekologi yang hanya berpartisipasi mengkampanyekan saja dan menyuarakan dengan berbagai tagar postingan "There is no planet B" yang menjelaskan singkat tidak ada planet lain selain planet bumi untuk berkehidupan hal demikian cukup positif namun tidak mengubah regulasi global dari para elitis yang membuat dan mengesahkan tujuan globalnya yang ada beberapa negara yang akan dirugikan secara ekologis bahkan sosialis yang jika diterjemahkan pada Rencana Pemerintahan akan sangat berbeda dengan tujuan (itu belum termasuk kasus korupsi dana donatur yang diselewengkan para pejabat publik di sektor ekologi sebutlah sektor pangan yang selalu disoroti dampaknya di COP ini terlebih di tahun 2024 ada COP29 dimana inilah ketiga kalinya ada Paviliun Sistem Pangan, banyaknya konferensi-konferensi dunia yang dianggap prestisius, megah, mewah, dan ekslusif dimana hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mengakses dan hadir di konferensi tersebut seperti COP 29 yang diadakan di Baku, Ajerbaizan (Negara persimpangan Eropa dan berbatasan dengan Asia Barat). 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun