Pada akhirnya memaksa Presiden Sri Lanka Gotayabaya Rajapakasa mengundurkan diri dari jabatanya, lantas apa saja yang menyebabkan Negara tersebut bangkrut.
Sementara itu ribuan warga Sri Lanka berbondong-bondong meninggalkan Negaranya, sampai-sampai Istana Negara tersebut di jadikan tempat wisata.
Selain hutang Negara yang menumpuk masalah Ekonomipun jadi penyebab kebangkrutan Sri Lanka, pasalanya pasca pandemi cocid 19 kunjungan wisata ke Negara tersebut dibatasi.
Hal ini di ungkapkan langsung oleh Perdana Menteri Sri Lanka Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesingh.
Tentu ini jadi peringatan keras bagi Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, agar bisa memperhatikan dengan cermat terhadap hutang.
Terhitung hutang ULN Indonesia saat ini sebesar USD415,0 miliar dimana pada sebelumnya adalah USD424,1 miliar, meskipaun sempat turun namun bukan berarti Indonesia berada di posisi aman.
Memang sudah lazimnya suatu Negara mempunyai ULN, tapi harus diperhtikan secara seksama jika ULN terus menumpuk maka dampakanya akan sangat buruk bagi Negara.
Melihat dari pesatnya pertumbuhan Ekonomi Indonesia memang sepertinya tidak mungkin jika Indonesia akan terjerat kasus ULN menumpuk.***