Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Belajar Unggah-Ungguh Bahasa melalui Media Permainan Ular Tangga

28 November 2022   22:30 Diperbarui: 28 November 2022   22:40 513 0
Masyarakat Jawa dalam bertutur kata dengan orang yang lebih tua seharusnya menggunakan bahasa yang halus atau krama. Ketika bertutur kata dengan yang lebih muda bisa menggunakan bahasa ngoko. Akan tetapi, saat ini penggunaan bahasa sesuai dengan mitra tutur sudah mulai jarang digunakan. Siswa, ketika berjalan dan melewati gurunya atau orang yang lebih tua sudah jarang yang membungkukan badan dan berkata “nderek langkung”, kebanyakan dari mereka berjalan sambil lalu saja. Pengunaan bahasa “maem” yang seharusnya digunakan untuk diri sendiri atau kepada orang yang lebih muda, sering kali dinggunakan untuk orang yang lebih tua, seperti “bapak wis maem?”. Kesalahan penggunaan unggah-ungguh basa tersebut menjadi tantangan untuk guru bahasa Jawa saat ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun