Â
Allah adalah Kasih. Allah menciptakan dan memberdayakan manusia untuk hidup dalam kasih-Nya, selalu berada dalam persekutuan kasih dengan-Nya serta menjadi penyalur kasih-Nya kepada sesama. Namun dalam kenyataannya, manusia tidak setia membangun persekutuan kasih dengan Allah. Manusia mengkhianati kasih setia Allah. Walaupun demikian, kedalaman cinta dan kebesaran kasih Allah kepada manusia tidak pernah surut. Allah tetap mencintai dan mengasihi manusia. Puncak kasih setia Allah kepada manusia dinyatakan secara penuh dan sempurna dalam diri Putera-Nya, Yesus Kristus. Putra-Nya menerima daging manusiawi, rela masuk dan hidup dalam keterbatasan daging serta memberikan diri-Nya agar manusia mengerti dan mengimani kebesaran kasih-Nya: kasih-Nya dicurahkan semata-mata demi keselamatan manusia sendiri.
KEMBALI KE ARTIKEL