Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Tinta Yang Tak Pernah Kering: Menulis Takdir Anak Bangsa

29 Juni 2024   19:30 Diperbarui: 7 Juli 2024   18:45 92 0
Di sebuah ruang kelas yang lebih mirip kotak kardus usang, dindingnya retak di sana-sini, catnya mengelupas, dan langit-langitnya bocor ketika hujan, berdirilah seorang perempuan bernama Asih. Dengan rambut yang mulai memutih dan kerutan yang menghiasi wajahnya, Bu Asih memancarkan semangat yang tak pernah padam. Di tangannya yang keriput, ia menggenggam sebatang spidol murah, senjata andalannya dalam pertempuran melawan kebodohan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun