Matanya fokus melihat lawan yang mulai sempoyongan. Dihitungnya sudah delapan belas kali ia mendaratkan pukulan ke arah lawannya itu, tapi ia masih bisa berdiri dan mengangkat pedang kayunya. Dalem tak sempat merasakan kondisi tubuhnya sendiri, yang ia tahu pastilah sudah memar di mana-mana. Pria itu mendaratkan serangan jauh lebih banyak dibandingkan dirinya. Ia yakin dengan satu pukulan lagi pasti bisa menjatukan pria itu, perasaan yang sama ketika ia mematahkan gada kayu ketiganya.
KEMBALI KE ARTIKEL