Tidak ada yang sengaja membangunkan Abdi dan Dalem dini hari ini, tapi suara terompah yang cukup besar dapat didengar bahkan dari dalam kompartemen mereka. Keduanya tidak langsung berdiri dan terbangun. Melihat jendela luar, Abdi lebih dahulu menatap ke arah laut sementara Dalem masih berusaha menemukan ujung selimutnya. Langit terlihat jelas di luar, bintang-bintang pun masih terang. Entah berapa lama mereka tidur, Abdi segera bergegas mencari sandal, mengambil tas kecilnya dan menarik Dalem menuju pintu keluar kompartemen. Seperti ada ketakutan dalam alam bawah sadarnya, tetapi ia lupa apa. Kompartemen mereka tidak jauh dari pintu keluar menuju dek samping, hanya ada tangga turun setelah itu. Dalem hampir terjatuh sementara Abdi terus mantab melangkah karena ingin segera mengetahui asal suara tadi sambil kembali melihat ke arah laut. Hanya nampak kapal kuning yang berlayar beriringan dengan mereka. Ia pun berlalu menuju ke dek depan, dan di situ dilihatnya Kapten Kapal beserta beberapa kru, termasuk Pak Affar sedang melambaikan tangan ke samping berlawanan arah dari tempat Abdi dan Dalem keluar tadi. Perasaan lega sejenak melingkupi Abdi. Sementara itu Dalem tidak menghiraukannya dan lanjut berjalan ke depan. Semula ia hendak bertanya ke Pak Affar ada apa gerangan, tetapi setelah berpaling ke arah mereka semua melambaikan tangan ia segera mengurungkan niatnya.
KEMBALI KE ARTIKEL