Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Selamat Jalan "Sahabat ..."

29 Desember 2012   11:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:51 227 0

Angin Semilir itu, akhirnya datang jua...

menghembuskan sepoi-sepoinya di antara kerudung warna gelapmu yang terjuntai, di pagi hari itu..

Mewarnai pernik-pernik di antara senyum manismu yang lalu menjadi kelu..

  • Bibir cantik itu mengikuti bait-bait lagu “Gaudemus yang  semakin sayup  ..
  • Dalam suasana hati  yang semakin menjadi galau..

Hari ini, mentari pagi Desa Ciwaruga tidak lagi secerah hari-hari kemarin...

Rembulan dikaki kota BANDUNG

tak lagi mewarnai canda ceriamu, yang sering membahana hingga ke kaki-kaki langit malam......

-Di antara bayang-bayang silhoute dan wajahmu ...

-Aku mencumbu dalam temaramnya kerlap-kerlip lampu di Bukit Dago...

  • Esok, episode baru menyambutmu...
  • Menyongsong hamparan luas masa depan yang terbentang nun di ufuk sana......
  • Mengukir masa depan yang kian berpacu dengan waktu yang tergopoh-gopoh..
  • di antara gerah dan panasnya kota Metropolitan itu.....

Lalu, masih  adakah episode dan elegi yang tertinggal....?

Di antara nyanyian  burung camar  yang mengitari pucuk-pucuk pohon rindang kampus kita  ini...?

Di antara dinding-dinding ruang kuliah yang kini tampak lesu dan semakin mengelupas...

Di antara sudut-sudut ruang laboratorium Komputer, yang juga semakin terlihat usang ..... ??

  • Selamat Jalan..Sahabat cantikku...!
  • Melangkahlah, bersama kidung-kidung  kehidupanmu .....
  • Jangan lagi sering berpaling,  teguhkan saja semua langkahmu...!
  • Di sini,  di bukit Dago dan di Desa Ciwaruga, semua telah menjadi "KENANGAN"...
  • Di sana, di JAKARTA, dengan segala hiruk pikuk kemegahan sebuah Metropolitan, telah menantimu  dengan seribu janji ....
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun