Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

The Transformational School (1)

15 November 2010   06:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:36 142 0


Sudahkah sekolah Anda siap mendidik generasi abad 21?

Sudahkah sekolah Anda menyadari hambatan dan masalah yang akan Anda hadapi?

Sadarkah Anda apa sebenarnya tugas sekolah itu? Khususnya saat ini ketika abad 21 sudah di depan mata, menghadirkan peluang dan sekaligus ancaman?

Apapun jawabannya, sudah tidak terelakkan lagi bahwa kita sebagai pengelola sekolah, menyadari bahwa kita harus menjalani sebuah proses transformasi. Sebuah proses perubahan besar-besaran. The Unlearning Process. Proses membuang semua yang kita yakini dan menggantinya dengan keyakinan baru.

Sayangnya, transformasi belum menjadi sebuah pilihan bagi banyak pihak, terutama otoritas pendidikan di negeri ini. Karena itulah, kita sebagai pihak yang lebih menyadari hal tersebut perlu membuka wawasan baru dan menanamkan kebiasaan baru.

Nah, apa yang harus kita lakukan agar sekolah kita menjadi sekolah yang transformasional?

Pertama, tetapkan Visi dan Misi sekolah Anda!

Sebuah pendidikan karakter di sekolah harus dimulai dengan visi ideal yang jelas. Di organisasi manapun visi adalah roda penggerak. Tanpa visi, organisasi tidak akan punya arah untuk bergerak. Ia akan diam saja karena tidak tahu harus ke mana. Organisasi akan stagnan dan secara perlahan akan mati karena tidak bisa berkembang. Sama saja dengan kehidupan kita masing-masing, bukan? Bayangkan Anda membeli tiket dan cuma berkata pada petugas tiket,”Pak, saya mau beli tiket seharga dua ratus ribu.” Petugas tiketnya pasti bertanya balik,”Mau ke mana, Pak?” Dan ketika Anda menjawab,”Terserah. Pokoknya tiket yang harganya dua ratus ribu!” Kira-kira petugas tiketnya bingung tidak? Nah, kira-kira begitulah analoginya.

Visi ideal itu intinya adalah kalau anak bersekolah di sekolah Anda, anak itu nantinya jadi apa? Dia mampu melakukan apa? Dan apakah di masa depan anak itu bisa bertahan hidup dengan kemampuan yang ia dapatkan dari sekolah? Bayangkan kalau sekolah Anda tidak memiliki visi yang jelas, kira-kira adakah orang tua yang mau menyekolahkan anaknya di sekolah Anda? Mana ada orang tua yang mau menyekolahkan anaknya ke sekolah Anda kalau tidak ada gambaran kemampuan anak itu bertahan di masa depan? Jadi, milikilah visi ideal itu, sesederhana apapun visi sekolah Anda!

Sejatinya, kita bisa menemukan dasar dari visi ideal sekolah dari ayat 1 Undang-undang Nomor 23 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”Ada beberapa kata kunci yang bisa kita jadikan acuan:

1. Kekuatan spiritual keagamaan

2. Pengendalian diri

3. Kepribadian

4. Kecerdasan

5. Ahlak mulia

6. Ketrampilan hidup (life and career skills)

Di sekolah saya misalnya, kami meyakini bahwa anak-anak kami haruslah menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat (lifelong learners) agar bisa bertahan hidup di masa penuh ketidakpastian di abad 21 ini. Karena itu, dari definisi pendidikan menurut UU No. 23 tahun 2003 di atas kami memfokuskan diri kepada bagian (d) dan (f). Bukannya kami menafikan yang lain, tetapi aspek yang lain kami anggap sebagai sub-basic characters yang menurut kami secara umum semua sekolah harus mencapainya. Kami juga memfokuskan diri pada bagian (d) dan (f) karena masyarakat yang kami layani sangat menghargai kedua aspek tersebut. Fokus pada sedikit elemen juga akan membuat perencanaan detail keseharian menjadi lebih efisien dan efektif.

Seorang pembelajar sepanjang hayat (lifelong learners) memiliki beberapa indikasi karakter yang akhirnya menjadi target kami dalam melakukan pendidikan karakter yaitu:

1. Creative Investigator (Pencari jawaban yang kreatif)

2. Critical Thinker (Pemikir yang kritis)

3. Effective Communicator (Komunikator yang efektif)

4. Self-directed learner (Pembelajar yang Mandiri)

Setelah visi sekolah Anda jelas, langkah berikutnya adalah menetapkan ekspektasi dari visi tersebut. (Lanjut ke tulisan bagian 2)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun